Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Cerita Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer, Malu, Menyesal hingga Minta Maaf

Kompas.com - 18/05/2021, 07:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Belum lama ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang penumpang mobil Toyota Vios dengan nomor polisi A 1330 TH memaki petugas di pos penyekatan Simpang Jalan Lingkar Selatan, Ciwandan, Cilegon, Banten, Minggu (16/5/2021).

Dalam video yang diunggah @lambeturah yang beredar di media sosial, tampak terlihat wanita tersebut kesal setelah tidak diperbolehkan masuk ke kawasan objek wisata Pantai Anyer, Serang.

Bahkan, saat ditegur petugas karena tidak memakai masker, wanita tersebut marah dan memaki petugas dengan menggunakan bahasa Sunda sambil keluar dari mobil.

Baca juga: Ngakunya Mau Layat Orang Meninggal, Diputar Balik Marah-marah

Usai video itu viral, polisi langsung bergerak dan berhasil mengamankan wanita yang memaki petugas di pos penyekatan anyer tersebut..

Wanita tersebut diketahui bernama Gustuti Rohmawati alias Uty.

Selain mengamankan Uty, polisi juga mengamankan pengendara mobil tersebut yakni Hasan Bahrudin yang merupakan suami dari Uty.

Baca juga: Wanita yang Marahi Petugas di Penyekatan ke Anyer Diamankan, Mengaku Menyesal dan Minta Maaf

Pasangan suami istri ini diamankan di kediamannsepupunya di wilayah Carita, Kabupaten Lebak, pada Minggu malam.

"Kedua orang pengemudi dan penumpang kendaraan Toyota Vios nomor polisi A 1330 TH diamankan di kediaman sepupunya di Carita," kata Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono kepada wartawan. Senin (17/5/2021).

Kepada polisi, pasutri ini mengaku berangkat dari Kota Serang menuju Carita, Pandeglang, untuk menjenguk sepupu mereka yang sedang sakit.

Namun, saat di pos penyekatan pos anyer, mereka tidak dapat menunjukkan bukti sehingga diminta untuk putar balik dan terjadilah peristiwa itu.

Baca juga: Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer: Saya Menyesal, Mohon Dimaafkan

Minta maaf, malu dan menyesal

Wanita memarahi petugas di pos penyekatan simpang JLS, Ciwandan, Kota Cilegon. Wanita itu kesal karena kendaraannya diputarbalik dan tak terima ditegur tidak mengenakan maskerTangkap layar Wanita memarahi petugas di pos penyekatan simpang JLS, Ciwandan, Kota Cilegon. Wanita itu kesal karena kendaraannya diputarbalik dan tak terima ditegur tidak mengenakan masker

Setelah diamankan petugas, Uty pun meminta maaf karena sudah memarahi petugas saat dilarang menuju kawasan Pantai Anyer.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya sebesar-besarnya kepada para petugas dishub dan petugas polisi yang berjaga saat di pos penyekatan Anyer," kata Uty di Mapolres Cilegon, Senin.

Tak hanya itu, atas kejadian itu, Uti mengaku merasa malu dan menyesal atas perilakunya yang tidak terpuji.

"Perasaan saya atas kejadian kemarin, saya merasa malu dan menyesal," ungkapnya.

"Saya minta maaf atas sikap dan perilaku saya yang pada saat itu meluap dan emosi karena diminta untuk putar balik," lanjutnya.

Baca juga: Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer Tak Diproses Hukum, Ini Alasannya

Kata Uty, saat disetop petugas di pos penyekatan Anyer, tujuannya bukanlah untuk berwisata ke Pantai Anyer melainkan menjenguk saudaranya yang sedang sakit.

"Padahal tujuan saya bukan untuk berwisata ke pantai Anyer melainkan menjenguk saudara (sepupu) saya yang sakit," kata Uty.

Namun, lanjutnya, saat diminta untuk menujukan persayaratan, ia tidak bisa menunjukannya sehingga ia diminta untuk putar balik.

"Memang persyaratan yang diminta petugas tidak memenuhi. Saya menyesal atas perbuatan saya dan mohon kiranya atas perbuatan saya dimaafkan," ujarnya.

Permintaan maaf juga disampaikan suami Uty, Hendra Baharudin yang pada saat kejadian juga ikut kesal karena diminta putar balik.

"Saya atas nama pribadi dan keluarga menyesal dan dimohon untuk dimaafkan," kata Hendra.

Baca juga: Penyesalan Uty, Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer: Saya Malu

 

(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : Pythag Kurniati, Aprilia Ika, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com