KARAWANG, KOMPAS.com- Meski dilarang, banyak warga tetap nekat mudik. Mereka beralasan rindu dengan keluarga hingga akhirnya memutuskan kembali ke kampung halaman.
Namun, tak sedikit di antara para pemudik yang tidak berhasil pulang. Salah satunya adalah Fitri (25)
Rabu (12/5/2021) dini hari, Fitri (25) tengah beristirahat usai diputar balik petugas Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang.
Baca juga: Buronan Kasus Penyalahgunaan BBM Ditangkap Saat Mudik, Belum Sempat Tiba di Rumah Keluarganya
Ia dan suaminya menghela napas sembari berpikir bagaimana cara bisa sampai di Kuningan, Jawa Barat.
Sedangkan sang buah hati yang berusia empat tahun tengah tertidur di pangkuan.
Kepada Kompas.com, Fitri mengaku nekat mudik lantaran kangen dengan orang tuanya. Sedangkan Lebaran tahun lalu, ia mengaku sudah tak mudik.
"Sudah dua kali lebaran tidak pulang," kata dia.
Baca juga: Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor
Alasan mudik
Fitri berangkat dari Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia kemudian tiba di Pos Penyekatan Tanjungpura sekitar pukul 01.00 WIB. Meski berharap lolos penyekatan, Fitri dan suaminya diminta putar balik.
"Berusaha (mudik) dulu, nenek kakek sudah sepuh-sepuh," ungkapnya.
Pemudik lain mengaku ingin pulang ke kampung halaman lantaran khawatir Lebaran tahun depan mudik kembali dilarang. Ia mengatakan sudah rindu dengan keluarganya.
"Kalau bukan sekarang kapan lagi. Belum tentu tahun depan corona (Covid-19) hilang," ujar dia.
Pemudik itu menempuh berbagai cara untuk sampai ke Tegal, kampung halamannya.
Baca juga: Provokator Saat Penyekatan Mudik Ditangkap, Polisi: Anggota Saya Ditendang