Harapan yang sama juga diungkapkan seorang pemudik, Uju Sunarya (31). Sunarya diminta putar balik lantaran surat keterangan hasil tes Covid-19 negatif sudah kedaluwarsa.
Uju pun pasrah saat diminta putar balik oleh petugas. Ia mengaku sudah tak punya uang untuk melakukan tes swab Covid-19.
"Kalau disuruh putar balik ya putar balik. Kalau disuruh tes saya dari mana lagi. Dua minggu aja dua kali antigen. Duit dari mana," ujar Uju.
Baca juga: Detik-detik Mobil Rombongan Kapolres dan Brimob di Papua Tiga Kali Ditembaki OTK
Kapolres Karawang minta silaturahmi dilakukan virtual
Demi bisa lolos penyekatan, sejumlah pemudik pun berupaya mengelabuhi petugas.
Ada yang menjalankan modus berpura-pura menjadi ojek online hingga mengaku hendak COD.
Ada pula yang menyebut mengaku orang tua sakit, namun tak mampu menunjukkan surat-surat yang dipersyaratkan.
"Sehingga kita putar balikkan," Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.
Rama mengaku paham betul perasaan pemudik. Ia pun mengaku kasihan.
"Kita sebenernya kasihan pada pengendra ini, bapak ibu, ada anak dibawa bawa dua tiga jam perjalanan kemudian disekat. Tapi kita berpikir lagi bahwa ini aturan," ujar dia.
Baca juga: Setelah Kasus OTT, Khofifah Beri Tugas Khusus untuk Plt Bupati Nganjuk, Apa Itu?
Karawang sebagai wilayah pertengahan hilir arus mudik, sebetulnya tak bisa lagi melarang warga melintas untuk mudik.
Apalagi pihaknya pun tak bisa memberi sanksi bagi warga yang nekat dan hanya bisa mengimbau.
"Kita imbau, kita tutup (melakukan penyekatan) dan kita putar balikkan. Pasti memutar-mutar. Tapi itu mereka sudah tahu akan hal itu," ungkap dia.
Rama pun berharap para pemudik berpikir ulang untuk mudik.
Ia mengaku yakin para pemudik sudah tahu risiko mudik di tengah aturan peniadaan mudik yang diputuskan pemerintah.
Kapolres mengimbau warga untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman secara virtual. Misalnya melalui panggilan video atau aplikasi pertemuan online lainnya. Sehingga, pencegahan laju penularan virus corona bisa dikendalikan.
"Kami senantiasa mengimbau tolong jaga keselamatan kesehatan keluarga di kampung, tidak perlu mudik, silaturahmi bisa melalui virtual," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.