JAYAPURA, KOMPAS.com - Sejak 30 April 2021, jaringan kabel optik bawah laut milik Telkom Grup terputus di wilayah perairan Sarmi-Biak.
Akibatnya, jaringan komunikasi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, dan Sarmi, terganggu.
Sulitnya jaringan internet di Jayapura membuat masyarakat kerap berkumpul di titik-titik tertentu yang kualitas sinyalnya dianggap cukup bagus.
Hal itu membuat Pemerintah Kota Jayapura khawatir. Sebab, kerumunan masyarakat bisa berpotensi membuat klaster Covid-19 yang baru muncul.
"Saya sudah sampaikan ke Telkom karena Putusnya jaringan memvuat masyarakat saya keluar rumah untuk mencari sinyal. Kami khawatir ini bisa menjadi klaster baru," ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, di Jayapura, Senin (10/5/2021).
Ia mengakui keinginan masyarakat mencari sinyal untuk berselancar di dunia maya sulit dibendung. Sementara pemerintah terus meminta warga tidak berkumpul di tengah pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Mano berharap Telkom dapat segera memperbaiki kerusakan kabel optik atau memberi cadangan kapasitas internet yang memadai.
"Saya harap secepatnya kerusakan ini diperbaiki agar warga saya mau berdiam diri di rumah," kata dia.