CILEGON, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi masih banyak masyarakat yang akan nekat melakukan mudik meski pemerintah sudah melarangnya.
"Kita akan melihat bahwa menurut prediksi, besok, lusa dan H-1 keinginan masyarakat untuk mudik masih tinggi," kata Budi kepada wartawan saat mengecek pelaksanaan penyekatan di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (9/5/2021).
Untuk itu, Budi meminta kepada Polri dan TNI untuk meningkatkan penjagaan di pos-pos penyekatan.
Baca juga: Viral Video Pengendara VW Menerobos Pos Penyekatan dan Menabrak Polisi di Prambanan
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan masyarakat, terutama dari Pulau Jawa ke Sumatra, maupun sebaliknya.
"Saya mohon kepada Pak Pangdam (Siliwangi), Pak Kapolda (Banten), Pemda, ASDP untuk mengadakan penguatan- penguatan agar pergerakan itu tidak terjadi," ujar Budi.
Baca juga: Ambulans Mengaku Bawa Pasien Covid-19 Diminta Putar Balik, Diduga Pemudik
Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Budi juga mengusulkan untuk mewajibkan masyarakat yang sudah terlanjur mudik dan akan kembali agar dites swab antigen atau GeNose C19.
"Saya mengusulkan ke Pak Menkes, pada saat nanti pulang, balik ke kampung masing-masing, proses antigen lebih intens. Pelabuhan sudah baik, karena di pelabuhan GeNose dan antigen itu wajib," kata Budi.
Baca juga: Kapolri: Larangan Mudik Efektif di Penyeberangan Merak-Bakauheni
Budi menyebutkan, berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Fery, jumlah penumpang di Pelabuhan Merak turun sebanyak 90 persen akibat larangan mudik.
"Kita masih memberikan ruang untuk logistik itu tetap jalan, penurunan hanya 5 persen," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.