Sementara itu, General Manager Intibios Lab, Benediktus Widyatmoko mengatakan, bentuk surat yang dipalsukan itu merupakan model lama.
Lanjutnya, untuk surat yang baru sekarang ada barcode-nya dan tidak dapat dipalsukan karena langsung terhubung dengan data di lab dengan pusat secara online.
Selain itu, surat yang baru hanya satu lembar. Sementara, surat yang dipalsukan tersebut terdapat dua lembar.
"Ini model lama. Bentuknya yang baru ada scan barcode dan hanya ada satu lembar. Kalau ini kan ada dua lembar. Kalau di bandara kita nyambung ke aplikasi e-Hac penumpang harus isi, jadi tidak bisa dipalsukan," jelasnya.
Kata Benediktus, sebelumnya sudah ada kejadian seperti ini. Namun, saat itu pelakunya melarikan diri.
"Sudah dua kali kena, satunya Gilimanuk. Tapi tidak ketangkap karena sudah melarikan diri," ungkapnya.
(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.