Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2021, 08:06 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution akhirnya memberikan klarifikasi tentang kisruh lokasi karantina warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri di Kota Medan.

“Tugas kami adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat, terutama terkait penanganan Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Medan ingin kejelasan tentang karantina di hotel Medan itu teknisnya bagaimana.

“Jika memang benar WNI masuk ke Sumatera Utara (Sumut) lewat Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Tanah Karo (Mebidangro) atau warga dari daerah lain, apa benar tetap dikarantina di hotel Medan? Inilah yang menjadi tugas yang harus diselesaikan bersama jika ada koordinasi yang baik dengan Pemrintah Provinsi (Pemprov) Sumut,” papar Bobby.

Baca juga: Beberapa Tempat di Medan Dijadikan Lokasi Isolasi, Walkot Bobby Protes Keras Gubernur Sumut

Pernyataan tersebut disampaikan Bobby menyusul polemik tempat karantina yang diusulkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan pihak terkait di Pemprov Sumut. Hal ini dikatakannya kepada media saat berkunjung ke Pusat Pasar Medan, Kamis (6/5/2021)

Sebelumnya, orang nomor satu di Sumut itu menunjuk sejumlah hotel dan dinas di Kota Medan untuk menjadi lokasi karantina bagi WNI yang baru saja pulang dari luar negeri.

Ironisnya, keputusan tersebut tidak dikoordinasikan dengan Pemkot Medan. Alhasil, penanganan Covid-19, terutama varian baru yang terdeteksi masuk ke Indonesia, menjadi tidak maksimal.

Menurut Bobby, penempatan WNI yang dikarantina di hotel juga sedikit rancu. Ia khawatir peserta karantina akan membaur dengan warga lain yang sedang menginap di hotel saat sahur atau berbuka puasa.

Baca juga: Bertemu Bobby Nasution, Ini yang Diminta Pengusaha Mal di Medan

“Untuk peserta dari Mebidangro, apakah dikembalikan ke daerahnya untuk karantina atau bagaimana? Kami perlu tahu. Banyak juga masyarakat Medan yang tidak tahu ada hotel yang dijadikan lokasi karantina. Kalau menginap di situ, malah bisa jadi masalah baru. Maka dari itu, perlu koordinasi sebagai langkah antisipasi,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa pihaknya tidak ingin memperpanjang kisruh lokasi karantina. Pemkot Medan justru ingin membantu Gubernur Sumut agar penanganan Covid-19 bisa dimaksimalkan.

“Bukan mau apa-apa, tapi kami berniat membantu. Izinkan kami terlibat untuk menjaga protokol kesehatan (prokes). Jika tidak susah nanti.

Baca juga: Masalah Sampah Terbengkalai Bertahun-tahun, Walkot Bobby Tegaskan Bersih dalam 2 Hari

“Bayangkan saja, andai satu hotel ada 100 WNI, masing-masing keluarga datang dua orang, sudah ratusan di situ. Para petugas pun tidak tahu. Kami ingin kirim personel untuk membantu, itu saja,” terangnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/5/2021).

Sebelumnya diberitakan, kisruh antara Bobby dengan Gubernur Sumut bermula saat Pemkot Medan tidak dilibatkan dalam penunjukkan lokasi karantina di Kota Medan.

Bobby mengaku mendapatkan informasi bahwa tidak ada hotel di Medan yang dijadikan lokasi karantina.

“Kami langsung dengar via telepon dengan Pak Gubernur dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Katanya per 1 Mei tidak ada lokasi karantina di Medan. Setelah kami cek ternyata ada,” tuturnya.

Baca juga: Copot Kadis Kesehatan, Wali Kota Bobby Targetkan Medan Terbebas dari Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com