Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kelemben, Bolu Kering Khas Banyuwangi yang Banyak Tersaji Saat Hari Raya Idul Fitri

Kompas.com - 05/05/2021, 15:33 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kelemben merupakan jajanan khas Banyuwangi, Jawa Timur yang banyak dicari saat hari raya Idul Fitri.

Kelemben merupakan bolu kering dengan rasa manis dan gurih dan biasanya disuguhkan kepada para tamu saat Idul Fitri.

Selain itu, kelemben juga menjadi makanan khas yang disajikan ketika hajatan dan kini menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: Pulang dari Malaysia dan Brunei, 80 Pekerja Migran Dikarantina di Banyuwangi

Dibuat secara tradisional

Pembuatan kelemben, bolu kering khas Banyuwangi secara tradisional di Desa Kemiren, Banyuwangi.Kompas.com/ Imam Rosidin Pembuatan kelemben, bolu kering khas Banyuwangi secara tradisional di Desa Kemiren, Banyuwangi.

Kelemben di Banyuwangi masih dibuat secara tradisional dengan dipanggang menggunakan tungku tradisional.

Tungku dipanaskan menggunakan kayu bakar dan serabut kelapa.

Salah seorang pembuat kelemben di Banyuwangi yakni Susiati (55), asal Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

"Ini jajanan biasanya untuk hajatan sama riyadin (Lebaran) untuk tamu-tamu," kata Susiati ditemui di rumahnya, Rabu (5/5/2021).

Susiati membuat kelemben secara rumahan dengan dibantu saudaranya.

Ia membuatnya di sebuah dapur dengan luas 4x5 meter berdinding bambu.

Perempuan tersebut memanggang kelemben dengan tiga tungku tradisional.

Ia memulai membuat kelemben sekitar pukul 05.00 WIB pagi hingga 17.00 WIB sore.

Baca juga: Investasi Bodong di Banyuwangi Bermodal Grup Whatsapp, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Ilustrasi tepung serbaguna (all purpose flour). SHUTTERSTOCK/ANUCHID L Ilustrasi tepung serbaguna (all purpose flour).

Resep turun-temurun

Ia mengaku belajar membuat kelemben dari orangtuanya dengan resep turun temurun.

Kemudian sekitar 2008 mulai membuat memproduksi sendiri ketika ada pesanan dari tetangga atau keluarga yang sedang ada hajatan.

Proses pembuatan kelemben dimulai dengan memecahkan telur lalu dikocok menggunakan mixer sampai mengembang.

Selanjutnya menambahkan bahan lainnya yakni tepung terigu, gula putih, gula aren, garam, dan soda kue.

Bahan tersebut kembali dikocok menggunakan mixer hingga lembut.

Setelah adonan jadi, kemudian dipanggang mennggunakan cetakan kue berbahan besi dan dipanggang di atas tungku.

Setelah itu tungku ditutup kembali menggunakan seng dan di atasnya diberi serabut kelapa yang telah dibakar.

Setelah itu ditunggu sekitar 10 menit hingga matang dan siap untuk disajikan.

Baca juga: Tak Ingin Kasus Covid-19 Melonjak seperti India, Banyuwangi Mulai Perketat Perbatasan

Pesanan saat Ramadhan meningkat hampir 2 kali lipat

Ilustrasi lebaran saat pandemiDOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi lebaran saat pandemi

Susiati mengatakan, kue buatannya biasanya dibeli orang dan kemudian kembali dijual untuk oleh-oleh.

Saat hari biasa, ia membuat berdasarkan pesanan.

Hari biasa ia membuat sekitar 6 kilogram kue kelemben dalam satu minggu.

Setiap kilogram berisi 45 kue kelemben dengan harga Rp55 ribu.

Sementara saat bulan Ramadhan, pesanan meningkat. Dalam sehari ia bisa membuat 11 kilogram kue kelemben.

"Tambah rame kalau Lebaran dan Ramadhan ini," kata dia.

Berkat menjual kelemben ini, ia mengaku bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.

Susiati mengatakan menerina pesanan kelemben untuk acara hajatan atau untuk oleh-oleh.

Ia juga mengatakan masih mempertahankan cara pembuatan secara tradisional karena hasil kuenya matang sempurna

Sebab, beberapa waktu lalu pernah mencova menggunakan oven otomatis. Namun tidak berhasil atau gagal.

"Bagian atasnya bagus tapi bagian bawah tak matang. Akhirnya tetap pakai secara tradisional," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com