NUNUKAN, KOMPAS.com – Pencarian dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) positif Covid-19 yang kabur saat masa karantina di gedung Rusunawa Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), belum membuahkan hasil.
"Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk mencari. Informasi yang saya terima, yang kabur sudah di Sulawesi," ujar Bupati Nunukan Kalimantan Utara Asmin Laura Hafid yang juga sebagai ketua Satgas Covid-19 Nunukan saat dikonfirmasi, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: 2 TKI yang Positif Covid-19 Kabur, Diduga Lari Saat Dibawa dari Pelabuhan Nunukan
Laura mengatakan, kedua TKI tersebut diduga kuat ikut dalam rombongan TKI yang dipulangkan dengan kapal motor (KM) Thalia dari Pelabuhan Tunon Taka, pada Rabu (28/4/2021).
Ada sekitar 200 orang yang dipulangkan saat itu.
Tidak ada yang bisa dilakukan satgas ketika dua TKI sudah ada di Sulawesi.
Mereka juga belum berani mengambil inisiatif untuk bersurat ke Satgas Covid-19 Sulawesi untuk mengabarkan adanya 2 TKI positif Covid-19 tersebut.
"Masalahnya yang kabur ini kita enggak tau, namanya kabur kan. Keberadaan mereka di Sulawesi juga baru sebatas info dari Kasatpol PP. Jadi kita belum bersurat ke Satgas Covid-19 di Sulawesi karena belum ada laporan resmi," imbuhnya.
Baca juga: 4 WNI yang Dipulangkan dari Malaysia ke Nunukan Positif Covid-19
Laura mengatakan, petugas Satgas Covid-19 Nunukan terus berupaya melakukan penguatan protokol kesehatan (Prokes).
Kedatangan para TKI dari Tawau, Malaysia, harus melalui skrining ketat dan dikarantina selama lima hari di gedung Rusunawa Nunukan.
Begitu juga saat hendak dipulangkan ke kampung halaman masing masing. Para TKI harus lulus uji rapid tes antigen sebelum naik kapal laut.
"Tanpa henti, petugas terus mengingatkan agar masyarakat disiplin prokes karena virus Covid-19 masih dinamis dan penyebaran di lingkungan masyarakat sangat mungkin terjadi," kata Laura.
Sebelumnya diberitakan, dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Nunukan, Kalimantan Utara, yang terkonfirmasi positif Covid-19 kabur.
Keduanya masuk dalam daftar nama deportan yang dikirim Malaysia melalui pelabuhan Tunon Taka Nunukan pada 22 dan 23 April 2021. Ada sekitar 254 deportan yang dikirim saat itu.
Plh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Asriansyah membenarkan kaburnya 2 deportan yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut.
"Kami perkirakan kaburnya hari Rabu saat pemulangan para deportan melalui pelabuhan Tunon Taka. Kita belum tahu pasti bagaimana mereka bisa kabur," ujarnya.