Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pemudik Tujuan Sumbar, Madina dan Tapsel Memadati Pul Bus ALS di Medan

Kompas.com - 04/05/2021, 21:34 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Dia menambahkan, untuk penumpang dari Jawa sebelum Lebaran, biasanya lonjakan dari Jakarta dengan tujuan Sumatera Utara.

Kemudian setelah Lebaran, lonjakan itu terjadi dari Sumut dengan tujuan Jakarta dan wilayah lain di Pulau Jawa.

Pada Minggu kemarin, pihaknya memberangkatkan 60 orang dengan 2 unit armada menuju Jawa.

"Kita setop operasi dari 6-17 Mei dan akan operasi 18 Mei 2021. Sopir terpaksa diistirahatkan. Kita pun dalam kondisi sulit," kata Alwi.

Alwi berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan ekonomi kembali normal.

"Harga tiket kita normal. Syarat keberangkatan, harus ikuti pakai masker, hand sanitizer (protokol kesehatan) dan wajib untuk bawa surat kesehatan atau rapid test," kata dia.

Pantauan di lapangan, pemudik memadati ruang lobi hingga parkiran bus yang hendak berangkat.

Para penumpang itu mulai dari bayi, remaja, dewasa hingga warga lanjut usia.

Selain padatnya penumpang, barang-barang bawaan juga banyak berjejer di samping bus.

"Di sini armada ada 280 unit. Jumlah sopir 280 dikalikan 2, lalu ditambah tambah 2 kernet. Ini 500 penumpang akan diberangkatkan dengan 15 unit bus. Setelah sampai di tujuan, bus akan tetap di sana dan beroperasi kembali pada 18 Mei," kata Alwi.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan larangan mudik Lebaran mulai 6-17 Mei 2021.

Warga dilarang mudik atau bepergian ke luar kota pada periode tersebut guna meminimalisasi penularan Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com