Dia menambahkan, untuk penumpang dari Jawa sebelum Lebaran, biasanya lonjakan dari Jakarta dengan tujuan Sumatera Utara.
Kemudian setelah Lebaran, lonjakan itu terjadi dari Sumut dengan tujuan Jakarta dan wilayah lain di Pulau Jawa.
Pada Minggu kemarin, pihaknya memberangkatkan 60 orang dengan 2 unit armada menuju Jawa.
"Kita setop operasi dari 6-17 Mei dan akan operasi 18 Mei 2021. Sopir terpaksa diistirahatkan. Kita pun dalam kondisi sulit," kata Alwi.
Alwi berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan ekonomi kembali normal.
"Harga tiket kita normal. Syarat keberangkatan, harus ikuti pakai masker, hand sanitizer (protokol kesehatan) dan wajib untuk bawa surat kesehatan atau rapid test," kata dia.
Pantauan di lapangan, pemudik memadati ruang lobi hingga parkiran bus yang hendak berangkat.
Para penumpang itu mulai dari bayi, remaja, dewasa hingga warga lanjut usia.
Selain padatnya penumpang, barang-barang bawaan juga banyak berjejer di samping bus.
"Di sini armada ada 280 unit. Jumlah sopir 280 dikalikan 2, lalu ditambah tambah 2 kernet. Ini 500 penumpang akan diberangkatkan dengan 15 unit bus. Setelah sampai di tujuan, bus akan tetap di sana dan beroperasi kembali pada 18 Mei," kata Alwi.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan larangan mudik Lebaran mulai 6-17 Mei 2021.
Warga dilarang mudik atau bepergian ke luar kota pada periode tersebut guna meminimalisasi penularan Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.