KOMPAS.com - Pengirim sate beracun yang menewaskan anak pengemudi ojek online, Naba Faiz Prasetya (10), akhirnya terungkap.
Empat hari pascakematian Naba, atau Jumat (30/4/2021), pelaku berhasil ditangkap polisi.
Perempuan berinsial NA (25) itu diduga melakukan aksinya karena sakit hati terhadap T.
T merupakan pria yang sebenarnya dikirimi sate beracun itu.
Berita populer lainnya adalah seputar video viral mobil pembawa uang Rp 2,1 miliar.
Meski membawa uang dalam jumlah banyak, mobil tersebut tidak dikawal polisi, bahkan uangnya hanya ditutupi terpal.
Petugas baru mengetahui mobil itu membawa uang tunai dalam jumlah banyak saat melakukan penyekatan pemudik di pintu keluar Tol Ngawi.
Berikut adalah berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Takjil sate beracun yang dikirimkan NA sebenarnya ditujukan kepada Tomy, pria pujaan hatinya.
Motif pengiriman sate beracun ini diduga dilatarbelakangi oleh sakit hati.
Belakangan diketahui bahwa Tomy adalah anggota polisi.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," tutur Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
Dari penyelidikan polisi yang bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, sate tersebut dinyatakan mengandung racun sianida.
Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM) Lipur Riyantiningtyas mengatakan, jika masuk ke tubuh, sianida bakal menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak dan tubuh lemas.
"Sebaliknya, dalam jumlah besar, korban juga bisa kejang, kerusakan paru, gagal napas yang akhirnya akan meninggal. Dosis letalnya 1,5 miligram per kilogram berat badan,” tuturnya.