Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplai Pangan di Ibu Kota Baru, Pemprov Kaltim Siapkan 2.654 Hektar Lahan Food Estate

Kompas.com - 01/05/2021, 11:13 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan lahan seluas 2.654 hektar untuk pengembangan kawasan food estate.

Hal tersebut demi mendukung kebutuhan pangan di ibu kota baru yang direncanakan pindah di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan, luas lahan yang disiapkan untuk food estate itu terbagi di dua kabupaten yang berdekatan dengan ibu kota negara.

Baca juga: Pemprov Kaltim Belum Terima Kepastian soal Peletakan Batu Pertama Ibu Kota Negara

Yakni 1.500 hektar berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, dan 1.154 hektar berada di Kabupaten Paser.

"Sudah diusulkan ke Kementerian Pertanian (Kementan) pada 29 Desember 2020 sebagai kawasan food estate Kaltim," ungkap Yana seperti dikutip Humas Setprov Kaltim, Sabtu (1/5/2021).

Yana menuturkan usulan tersebut, kemudian ditindaklanjuti Kementerian Pertanian melalui Pusat Penelitian Pengambangan Tanaman Pangan (Puslitbang TP) dengan mengindentifikasi dan menggali data di dua calon lokasi pengembangan kawasan food estate yang diusulkan.

Kepala Puslitbang TP, Priatna Sasmita, mengatakan program food estate yang dikembangkan di Kaltim untuk mendukung kebutuhan pangan di ibu kota negara dan mendukung percepatan pembangunan.

Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat Sekitar Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim: Mereka Kecewa kalau Tidak Jadi

Karena itu, pengembangan food estate dilakukan dengan pendekatan kluster dan multi komoditas yang terintegrasi juga melibatkan banyak pihak.

"Direncanakan skema pembiayaan food estate, porsinya pemerintah pusat 30 persen, provinsi 30 persen, kabupaten atau kota 30 persen dan swasta 10 persen," ungkap Priatna Sasmita saat rapat koordinasi bersama Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim di Samarinda seperti dikutip Humas Setprov Kaltim, Jumat, (30/4/2021).

Untuk mempercepat realisasi, Yana meminta proyek Bendungan Telake di Kabupaten PPU yang nantinya menjadi sumber pengairan, dipercepat pengerjaannya.

Bendung ini rencana dibangun di atas  lahan seluas 166.415 hektare beserta saluran irigasinya.

Proyek ini diproyeksikan memakan biaya Rp 1,7 triliun bersumber APBN dengan dengan skema pekerjaan multi years contract (MYC) atau kontrak tahun jamak dengan target selesai 2023 atau 2024.

Jika rampung, Bendungan ini berpotensi mengairi sawah seluas 21.000 hektare pada dua kabupaten yakni PPU dan Paser.

Selain sawah, 15 desa di dua kabupaten itu juga menggantungkan kebutuhan air dengan Bendungan Telake.

"Kami menginginkan Bendungan Telake itu  bisa diselesaikan secepatnya paling tidak tahun 2022, sehingga bisa mendukung dalam pelaksanaan program food estate yang telah ditetapkan," pungkas Yana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com