Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Gelombang Ketiga Covid-19, Edy Rahmayadi: Belajar dari Negara Lain, Segala Bentuk Kerumunan Kita Tindak

Kompas.com - 29/04/2021, 07:26 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berencana menindak tegas segala bentuk kerumunan, agar tak terjadi gelombang ketiga Covid-19 di wilayahnya.

Hal ini disampaikannya usai rapat koordinasi virtual dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh kepala daerah

Hal ini lantaran sejumlah negara memasuki gelombang ketiga Covid-19, bertepatan dengan Ramadhan, yang mana di Indonesia ada aktivitas khusus mudik Lebaran. 

Dengan demikian, upaya pemerintah melarang masyarakat melakukan mudik Lebaran merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 gelombang ketiga. 

Baca juga: Kerumunan di Kesawan City Walk Bikin Gubernur Sumut Berencana Panggil Wali Kota Bobby, Ini Penjelasan Pemkot Medan

Data menunjukkan saat Idul Fitri tahun lalu, kenaikan angka penyebaran Covid-19 mencapai 68-93 persen, libur Hari Kemerdekaan naik 58-119 persen, libur di Oktober naik 37-95 persen, Natal dan Tahun Baru naik 37-78 persen dan Paskah naik 1,87 persen. 

Oleh sebab itu, menurut Edy, pihaknya bersama Forkopimda telah mengambil beberapa langkah antisipasi kegiatan mudik dengan mendirikan posko di daerah yang perbatasan dengan Aceh, Riau dan Sumatera Barat.

“Ada tujuh spot yang berbatasan dengan Aceh, Riau dan Sumbar, akan kita jaga ketat. Tetapi, hal terpenting dalam pencegahan gelombang ketiga Covid-19 ini adalah kesadaran masyarakat. Kita bisa sekat sana-sini, kalau masyarakat tidak sadar pentingnya ini dilakukan, kita akan kesulitan,” kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Duduk Perkara Kerumunan Konser dan Joget Ria di Kafe Banda Aceh, Dilakukan Mahasiswa untuk Galang Dana Korban Banjir, Tak Dapat Izin Kampus

 

 

Antisipasi terjadinya kerumunan akan dilakukan di tempat-tempat wisata, mal dan lainnya selama Lebaran.

Menurut Edy, larangan mudik bisa membuat masyarakat memilih untuk mendatangi tempat wisata atau belanja.

“Di saat seperti itu, sedikit saja, grafik penyebaran Covid-19 kita naik. Kami harus segera mengevaluasi dan mengambil langkah tertentu. Kita sangat waspada, belajar dari negara-negara lain yang mengalami gelombang ketiga. Segala bentuk kerumunan dan pelanggaran prokes akan kita tindak,” katanya.

Presiden dalam rapat tersebut mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai menuju ke arah positif. Karena itu, periode ini menjadi sangat penting karena menjadi penentu pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021. Prediksi Asian Development Bank (ADB) 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5 sampai 5,5 persen. 

"Kita harus bisa mencapai itu, kuartal kedua ini menjadi penentu pencapain tersebut. Bila kita gagal di periode ini karena meningkatnya penyebaran Covid-19 setelah Ramadhan, perkembangan ekonomi kita juga akan tertunda. Kita tidak ingin ini terjadi,” kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com