Meski bisa lolos sampai rumah dan sempat menumpahkan kerinduan dengan keluarganya, ia dilaporkan tetangganya dan dijemput aparat.
"Akhirnya dia dibawa polis dan dipenjara selama enam bulan. Begitu dideportasi lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, kami ambil dia. Kami suruh dia tinggal di asrama dan sekaligus menjadi pelajaran buat santri lainnya untuk tidak mencoba hal yang sama," tuturnya.
Untuk mengobati kerinduan para santri, Ponpes Mutiara Bangsa selalu menjadikan kebersamaan pada Idul Fitri sebuah momen istimewa.
Juru masak menyajikan makanan yang bisa menjadi santapan kala lebaran.
Buras, ayam lengkuas, ayam kecap dan kue kering sampai tapai ketan, selalu menjadi hidangan istimewa dan paling dinantikan anak-anak TKI.
"Memang tidak bisa mengganti berharganya waktu mereka bersama orang tua kandung. Tapi jalinan erat persahabatan dalam sebuah halaqah, makan berjemaah bagi santri yang senasib, bisa sedikit mengalihkan rasa rindu pada keluarga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.