Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 TKI Positif Covid-19, Satgas Nunukan: Mereka Terpapar di Malaysia

Kompas.com - 26/04/2021, 16:06 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mengumumkan adanya kasus penularan impor yang bersumber dari sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Sabah, Malaysia, pada 22 dan 23 April 2021.

"Ada tiga TKI terkonfirmasi Covid-19 dari hasil swab PCR yang kita terima hari ini," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono, Senin (26/4/2021).

Baca juga: 11 Napi Wanita dan 1 Pegawai di Lapas Jember Positif Covid-19, Mayoritas Tanpa Gejala

Setiap kedatangan TKI dari Malaysia, Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka akan langsung melakukan swab PCR dan membawa para TKI menuju rusunawa untuk menjalani karantina selama 5 hari.

Sample swab dikirim ke RSUD Tarakan atau ke Balai Besar Laboratorium dan Kesehatan (BBLK) Surabaya.

"Memang durasi waktu pengiriman sample, menjadi kendala serius di perbatasan RI – Malaysia ini. Paling cepat tiga hari diterima dan paling lama bisa lebih sepekan," jelasnya.

Satgas langsung melakukan tindakan pemisahan para pasien dengan kontak erat.

Mereka yang sekamar dengan para pasien Covid-19 dipisahkan, lalu masing-masing ditempatkan di kamar berbeda.

Baca juga: Kiai dan Istri Positif Covid-19 usai Takziah, 5 Santri Tertular

Satgas juga melakukan tracing kontak erat dan memberikan pengawasan serta tindakan medis sebagaimana protokol kesehatan yang berlaku.

"Jadi ini adalah penularan import ya. Mereka sudah terpapar ketika masih di Malaysia. Saat ini kita mulai melakukan tes antigen, kita perpanjang masa karantina, seharusnya 27 April mereka sudah selesai karantina mandiri dan boleh pulang. Tapi karena ada kejadian seperti ini, masa karantina kita perpanjang sampai awal Mei 2021," katanya.

Pemulangan belum dipastikan

Kepala kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kombes Pol Hotma Victor Sihombing membenarkan ada tiga TKI terpapar virus corona dan sudah mendapat perlakuan khusus.

Mereka sudah menempati kamar terpisah. Demikian juga teman-teman sekamar para pasien yang diperlakukan sama.

"Kapasitas Rusunawa sekitar 400 orang, kami bagi per kamar itu 5 orang. Yang terpapar Covid-19 itu ada 3 orang laki laki di 3 kamar berbeda. Jadi kami sediakan 15 kamar sebagai antisipasi dan perawatan," jelasnya.

BP2MI juga belum bisa memastikan kapan pemulangan para TKI ini dilakukan.

Terdapat sekitar 254 TKI yang saat ini ditampung di rusunawa.

Rinciannya, 149 orang deportasi pada 22 April, dan 23 April sebanyak 105 orang.

"Sampai hari ini kita belum bisa memastikan kapan pemulangan mereka. Bisa jadi mereka tidak bisa mudik karena kita harus fokus penanganan pasien Covid-19 dan kontak eratnya dulu. semoga bisa teratasi dan tidak menyebar luas," katanya.

Data infografis Satgas Covid-19 Nunukan per 26 April 2021, mencatatkan kasus konfirmasi sebanyak 1.364 kasus, 1.255 pasien dinyatakan sembuh, dan 25 pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com