Setiba di Gunung Agung, Manik menyembunyikan lonceng milik ayahnya. Naga Basuki yang mengetahui Manik mengatakan akan memberi perhiasan asalkan Manik berjanji untuk berhenti berjudi.
Manik pun senang mendapatkan harta. Namun sikap tamaknya muncul untuk menguasai harta lebih banyak.
Ia ingin membunuh Naga Basuki. Niat tersebut diketahui sang naga dan dengan kesaktiannya, ia pun membunuh Manik Angkeran.
Baca juga: #PrayForNanggala402 Trending di Twitter, Warganet Doakan KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan
Sidi Mantra sedih dan meminta Naga Basuki menghidupkan kembali Manik Angkeran. Naga Basuki menyetujui dengan syarat Sidi Mantra dan Manik Angkeran tinggal di tempat yang berneda.
Dengan kekuatanya, Sidi Mantra menggunakan tongkat dan menoreh tanah membuat garis besar antara ia dan anaknya Manik Angkeran yang telah hidup kembali.
Dari garis itu, air mengalir dan menjadi sungai besar hingga akhirnya menjadi selat yang memisahkan Jawa dan Bali. Orang-orang kemudian menyebut selat itu sebagai Selat Bali.
Baca juga: Setelah 72 Jam Hilang, KRI Nanggala Belum Ditemukan, Cadangan Oksigen Hanya Bertahan 3 Hari
Sementara itu dkutip dari TribunBali.com, Pulau Bali diperkirakan terbentuk sekitar 23 juta tahun yang lalu ketika gunung api bawah laut yang terletak di timur Pulau Jawa sedang menunjukkan aktivitasnya.
Akibat aktivitas itu, magma panas keluar dari perut bumi, mengendap, dan mengalami pengerasan. Hasil aktivitas selama beberapa waktu akhirnya membentuk daratan yang kini dikenal sebagai Pulau Bali.
Pembentukan Pulau Bali tidak hanya terjadi dalam sekali waktu, namun melalui proses yang cukup panjang.
Baca juga: Mantan Komandan KRI Nanggala-402: Semua Personel Dilatih untuk Mengatasi Masalah
Endapan magma yang membentuk Pulau Bali pun tidak hanya berasal dari satu gunung, namun beberapa. Magma berasal dari lapisan bawah kulit bumi, suhunya sangat panas sehingga melelehkan kerak bumi di atasnya atau yang dikenal dengan hotspot.
Selain aktivitas gunung api bawah laut, pulau Bali juga dibentuk dari hasil endapan bawah laut yang diduga berasal dari erosi batuan yang terdapat di Pulau Jawa bagian timur.
Terbentuknya Selat Bali bisa dilihat di Museum Geopark Batur.
“Dulu, Pulau Bali menjadi satu dengan Pulau Jawa. Namun karena terjadi aktivitas vulkanik, akhirnya Bali dan Jawa kini dipisahkan oleh selat,” jelas Ika, pemandu Museum, Jumat (8/12/2107)
Baca juga: TNI Fokus Cari KRI Nanggala di Lokasi Tumpahan Minyak dan Titik Magnetik
KN SAR Antasena tiba di Pelabuhan Tanjungwangi sekitar pukul 20.00 WIB. Kapal itu dilibatkan untuk pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pagi.