Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Asal-usul Selat Bali, dari Perjanjian Sidi Mantra dan Naga Basuki

Kompas.com - 24/04/2021, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

Setiba di Gunung Agung, Manik menyembunyikan lonceng milik ayahnya. Naga Basuki yang mengetahui Manik mengatakan akan memberi perhiasan asalkan Manik berjanji untuk berhenti berjudi.

Manik pun senang mendapatkan harta. Namun sikap tamaknya muncul untuk menguasai harta lebih banyak.

Ia ingin membunuh Naga Basuki. Niat tersebut diketahui sang naga dan dengan kesaktiannya, ia pun membunuh Manik Angkeran.

Baca juga: #PrayForNanggala402 Trending di Twitter, Warganet Doakan KRI Nanggala-402 Segera Ditemukan

Sidi Mantra sedih dan meminta Naga Basuki menghidupkan kembali Manik Angkeran. Naga Basuki menyetujui dengan syarat Sidi Mantra dan Manik Angkeran tinggal di tempat yang berneda.

Dengan kekuatanya, Sidi Mantra menggunakan tongkat dan menoreh tanah membuat garis besar antara ia dan anaknya Manik Angkeran yang telah hidup kembali.

Dari garis itu, air mengalir dan menjadi sungai besar hingga akhirnya menjadi selat yang memisahkan Jawa dan Bali. Orang-orang kemudian menyebut selat itu sebagai Selat Bali.

Baca juga: Setelah 72 Jam Hilang, KRI Nanggala Belum Ditemukan, Cadangan Oksigen Hanya Bertahan 3 Hari

Diperkirakan terbentuk 23 juta tahun lalu

Sementara itu dkutip dari TribunBali.com, Pulau Bali diperkirakan terbentuk sekitar 23 juta tahun yang lalu ketika gunung api bawah laut yang terletak di timur Pulau Jawa sedang menunjukkan aktivitasnya.

Akibat aktivitas itu, magma panas keluar dari perut bumi, mengendap, dan mengalami pengerasan. Hasil aktivitas selama beberapa waktu akhirnya membentuk daratan yang kini dikenal sebagai Pulau Bali.

Pembentukan Pulau Bali tidak hanya terjadi dalam sekali waktu, namun melalui proses yang cukup panjang.

Baca juga: Mantan Komandan KRI Nanggala-402: Semua Personel Dilatih untuk Mengatasi Masalah

Endapan magma yang membentuk Pulau Bali pun tidak hanya berasal dari satu gunung, namun beberapa. Magma berasal dari lapisan bawah kulit bumi, suhunya sangat panas sehingga melelehkan kerak bumi di atasnya atau yang dikenal dengan hotspot.

Selain aktivitas gunung api bawah laut, pulau Bali juga dibentuk dari hasil endapan bawah laut yang diduga berasal dari erosi batuan yang terdapat di Pulau Jawa bagian timur.

Terbentuknya Selat Bali bisa dilihat di Museum Geopark Batur.

“Dulu, Pulau Bali menjadi satu dengan Pulau Jawa. Namun karena terjadi aktivitas vulkanik, akhirnya Bali dan Jawa kini dipisahkan oleh selat,” jelas Ika, pemandu Museum, Jumat (8/12/2107)

Baca juga: TNI Fokus Cari KRI Nanggala di Lokasi Tumpahan Minyak dan Titik Magnetik

Kapal SAR Antasena Basarnas tiba di Banyuwangi

KN SAR Antasena milik Basarnas Surabaya tiba dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Kamis (22/4/2021) malam.(FOTO ANTARA/Budi Candra) KN SAR Antasena milik Basarnas Surabaya tiba dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Kamis (22/4/2021) malam.
Kapal milik Basarnas KN SAR Antasena yang turut dilibatkan dalam proses operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021) malam.

KN SAR Antasena tiba di Pelabuhan Tanjungwangi sekitar pukul 20.00 WIB. Kapal itu dilibatkan untuk pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com