KOMPAS.com - KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Pulau Bali sejak Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB.
Hingga Sabtu (24/4/2021), keberadaan kapal selam buatan Jerman tersebut belum ditemukan. Padahal kapasitas oksigen yang ada hanya untuk 72 jam atau hingga Sabtu dini hari pukul 03.00 WIB.
Disebutkan kapal selam tersebut hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali.
Baca juga: Jadi Lokasi Pencarian KRI Nanggala-402, di Manakah Celukan Bawang?
TNI hingga saat ini masih terus berupaya mencari keberadaan KRI Nanggala-402 dan konsentrasi di sembilan titik di perairan utara Celukan Bawang, Bali.
Perairan tersebut dekat dengan Selat Bali yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa dengan pintu masuk melalui Kabupaten Banyuwangi.
Untuk itu Lanal Banyuwangi dijadikan pusat posko krisis center sebagai pusat pelayanan informasi terkait hilang kontaknya Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Selain itu kapal milik Basarnas KN SAR Antasena yang turut dilibatkan dalam proses operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021) malam.
Baca juga: TNI Fokuskan Cari KRI Nanggala-402 di 9 Titik Utara Celukan Bawang
Dikutip dari dongengceritarakyat.com, dahulu kala ada keluarga yang kaya raya. Sang ayah bernama Sidi Mantra yang memiliki kekuatan gaib.
Sidi Mantra memiliki anak tunggal yang bernama Manik Angkeran. Sayangnya, Manik Angkeran adalah anak yang manja dan suka berjudi.
Hal tersebut membuat keluarga mereka jatuh miskin. Kepada sang ayah, Manik Angkeran selalu memohon untuk diberi uang. Karena tak tega dengan anaknya, Sidi Mandra mengabulkan permintaan anaknya.
Baca juga: KRI Nanggala Belum Ditemukan, Bagaimana Cara Mencari Kapal Selam yang Hilang?
Ia kemudian pergi ke Gunung Agung untuk menemui Naga Basuki yang memiliki kekuatan gaib dan bisa memberikan perhiasan kepada mereka yang berdoa dengan benar.
Sidi Mantra pun membunyikan lonceng yang dibawa dan membaca doa-doa. Tak lama kemudian perhiasan keluar dari Naga Basuki. Sidi Mantra pun pulang dan memberikan perhiasan kepada anak semata wayangnya dan meminta agar berhenti berjudi.
Namun Manik melanggar janji. Perhiasan dan harta yang diberi ayahnya kembali habis untuk berjudi.
Baca juga: Istri Rekam Video Saat Lettu Imam Adi, Awak KRI Nanggala-402 Akan Bertugas, Anak Terus Merengek