Ia juga mengatakan kapal selam pun bisa mengalami masalah.
Namun, semua personel kapal selam sudah dilatih untuk bisa bertahan dan mengatasi masalah itu.
"Terkait masalah. Saya rasa di semua pesawat (dan kapal selam) juga mengalami. Semua personel dilatih survive untuk bisa mengatasi trouble (masalah) tersebut," katanya.
Kemudian soal sistem keselamatan, KRI Nanggala-402 sudah sesuai dengan standar keselamatan internasional.
Peralatan keselamatan ini disesuaikan dengan jumlah personel yang ikut dalam pelayaran tersebut.
Baca juga: Sebelum Dibuang, Mayat Perempuan yang Dibungkus Kasur Dibiarkan 2 Hari di Kamar Kos
"Jadi di kapal selam alat keselamatan sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diperlukan oleh seluruh kapal selam-kapal selam di dunia," kata dia.
Sementara itu, Mayor Igantius Bagus yang pernah berdinas sebagai Kepala Kamar Mesin di KRI Cakra dan KRI Nanggala-402 mengatakan, kapal selam terdapat main ballast tank atau tangki pemberat pokok (TPP).
Menurutnya, kapal buatan Jerman ini mempunyai enam tanki pokok pemberat. Tangki pertama dan kedua terletak di buritan, ketiga dan keempat di tengah, sementara lima serta enam di haluan.
Sebelum dilaporkan hilang, KRI Nanggala-402 telah melakukan selam statik. Sebelum menyelam statik, kapal selam ini telah melakukan penyelaman dinamis.
Nah sebelum menyelam dinamis, kapal selam harus mencari keseimbangan.