Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui BKKPN Kupang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) terjun langsung ke wilayah masyarakat pesisir di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu Region Timor yang terdampak bencana.
Penilaian secara cepat (rapid assessment) dilakukan untuk mendata kerusakan atau kerugian yang dialami warga khususnya terkait aktivitas pemanfaatan di TNP Laut Sawu Region Timor.
Survei rapid assessment dampak badai siklon tropis seroja terhadap aktivitas pemanfaatan dilakukan di delapan desa dan satu kelurahan di wilayah Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan wilayah TNP Laut Sawu.
Baca juga: Danau Baru di Kota Kupang yang Muncul Setelah Badai Seroja Diberi Nama Tuaknatun Lake
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Tb Haeru Rahayu menuturkan, survei ini dilakukan sebagai bentuk perhatian KKP terhadap masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan yang terkena dampak badai siklon tropis seroja.
“Badai siklon tropis seroja telah menghancurkan rumah dan fasilitas warga di Provinsi NTT khususnya di wilayah TNP Laut Sawu," kata Tebe dalam rilis tertulis.
Oleh karena itu, kata Tebe, pemerintah hadir ke masyarakat khususnya para pelaku usaha perikanan dan kelautan untuk melakukan pendataan kerusakan dan memberi dukungan moril kepada mereka.
Tebe menambahkan, melalui rapid assessment ini maka dapat diperkirakan nilai kerugian yang dialami warga yang terdampak.
"Hasil rapid assessment kerusakan ini sangat penting karena dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bantuan ke depannya," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.