Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Dampak Badai Seroja, Petani Rumput Laut Merugi Rp 7 Miliar

Kompas.com - 23/04/2021, 12:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah petani rumput laut di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerugian miliaran rupiah akibat usaha mereka terkena dampak badai seroja.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi, usai melakukan survei terhadap petani pembudidaya rumput laut yang ada di delapan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Kupang.

Sembilan desa dan kelurahan yang terdampak itu yakni Desa Lifuleo, Desa Tablolong, Desa Tesabela, Desa Oenaek, Desa Akle, Desa Naikean, Desa Uitiuhana, Desa Pantulan dan Kelurahan Sulamu.

Imam menuturkan, berdasarkan hasil survei didapatkan aktivitas pemanfaatan yang banyak terdampak atau mengalami kerusakan akibat badai seroja, antara lain budidaya rumput laut, perikanan tangkap dan usaha pariwisata pantai.

Baca juga: Muncul 2 Danau Baru di Kota Kupang Setelah Badai Seroja, Begini Penjelasan Ahli Geologi...

"Para pembudidaya rumput laut melaporkan semua bibit rumput laut yang telah ditanam hilang tersapu badai dan beberapa peralatan budidaya juga mengalami kerusakan seperti tali budidaya, para-para (meja untuk menjemur rumput laut) dan lopo-lopo (gubuk kerja rumput laut)," ungkap Imam kepada Kompas.com, Jumat (23/4/2021).

Imam menyebut, total pembudidaya yang terdampak di sembilan desa dan kelurahan tersebut sebanyak 2.113 kepala keluarga.

"Estimasi kerugian mencapai Rp 7 miliar, yang terdiri dari kerugian karena gagal panen dan kehilangan sarana dan prasarana budidaya," kata Imam.

Imam menambahkan, pada aktivitas penangkapan ikan, beberapa nelayan mengalami kerusakan kapal.

Kerusakan itu, kata dia, bervariasi antara ringan hingga hancur total ataupun tenggelam.

Beberapa alat tangkap seperti pukat dan pancing juga hilang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 780 juta.

Sedangkan dampak pada aktivitas pariwisata pantai salah satunya adalah Pantai Oesina yaitu beberapa bangunan seperti toilet, tandon air, warung kuliner, dan aula rusak karena tertimpa pohon.

Selain bangunan, terdapat juga kerusakan di beberapa fasilitas pendukung seperti tempat duduk dan tempat sampah dengan nilai kerugian kurang lebih mencapai Rp 100 juta.

“Untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya, BKKPN Kupang terjun langsung ke masyarakat dengan melakukan wawancara kepada aparat desa maupun masyarakat pesisir yang terdampak. Selain itu, dilakukan juga groundcheck kondisi aktivitas pemanfaatan setelah badai siklon tropis seroja,” tutup Imam.

 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui BKKPN Kupang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) terjun langsung ke wilayah masyarakat pesisir di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu Region Timor yang terdampak bencana.

Penilaian secara cepat (rapid assessment) dilakukan untuk mendata kerusakan atau kerugian yang dialami warga khususnya terkait aktivitas pemanfaatan di TNP Laut Sawu Region Timor.

Survei rapid assessment dampak badai siklon tropis seroja terhadap aktivitas pemanfaatan dilakukan di delapan desa dan satu kelurahan di wilayah Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan wilayah TNP Laut Sawu.

Baca juga: Danau Baru di Kota Kupang yang Muncul Setelah Badai Seroja Diberi Nama Tuaknatun Lake

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Tb Haeru Rahayu menuturkan, survei ini dilakukan sebagai bentuk perhatian KKP terhadap masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan yang terkena dampak badai siklon tropis seroja.

“Badai siklon tropis seroja telah menghancurkan rumah dan fasilitas warga di Provinsi NTT khususnya di wilayah TNP Laut Sawu," kata Tebe dalam rilis tertulis.

Oleh karena itu, kata Tebe, pemerintah hadir ke masyarakat khususnya para pelaku usaha perikanan dan kelautan untuk melakukan pendataan kerusakan dan memberi dukungan moril kepada mereka.

Tebe menambahkan, melalui rapid assessment ini maka dapat diperkirakan nilai kerugian yang dialami warga yang terdampak.

"Hasil rapid assessment kerusakan ini sangat penting karena dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bantuan ke depannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com