Salin Artikel

Terkena Dampak Badai Seroja, Petani Rumput Laut Merugi Rp 7 Miliar

KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah petani rumput laut di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kerugian miliaran rupiah akibat usaha mereka terkena dampak badai seroja.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi, usai melakukan survei terhadap petani pembudidaya rumput laut yang ada di delapan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Kupang.

Sembilan desa dan kelurahan yang terdampak itu yakni Desa Lifuleo, Desa Tablolong, Desa Tesabela, Desa Oenaek, Desa Akle, Desa Naikean, Desa Uitiuhana, Desa Pantulan dan Kelurahan Sulamu.

Imam menuturkan, berdasarkan hasil survei didapatkan aktivitas pemanfaatan yang banyak terdampak atau mengalami kerusakan akibat badai seroja, antara lain budidaya rumput laut, perikanan tangkap dan usaha pariwisata pantai.

"Para pembudidaya rumput laut melaporkan semua bibit rumput laut yang telah ditanam hilang tersapu badai dan beberapa peralatan budidaya juga mengalami kerusakan seperti tali budidaya, para-para (meja untuk menjemur rumput laut) dan lopo-lopo (gubuk kerja rumput laut)," ungkap Imam kepada Kompas.com, Jumat (23/4/2021).

Imam menyebut, total pembudidaya yang terdampak di sembilan desa dan kelurahan tersebut sebanyak 2.113 kepala keluarga.

"Estimasi kerugian mencapai Rp 7 miliar, yang terdiri dari kerugian karena gagal panen dan kehilangan sarana dan prasarana budidaya," kata Imam.

Imam menambahkan, pada aktivitas penangkapan ikan, beberapa nelayan mengalami kerusakan kapal.

Kerusakan itu, kata dia, bervariasi antara ringan hingga hancur total ataupun tenggelam.

Beberapa alat tangkap seperti pukat dan pancing juga hilang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 780 juta.

Sedangkan dampak pada aktivitas pariwisata pantai salah satunya adalah Pantai Oesina yaitu beberapa bangunan seperti toilet, tandon air, warung kuliner, dan aula rusak karena tertimpa pohon.

Selain bangunan, terdapat juga kerusakan di beberapa fasilitas pendukung seperti tempat duduk dan tempat sampah dengan nilai kerugian kurang lebih mencapai Rp 100 juta.

“Untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya, BKKPN Kupang terjun langsung ke masyarakat dengan melakukan wawancara kepada aparat desa maupun masyarakat pesisir yang terdampak. Selain itu, dilakukan juga groundcheck kondisi aktivitas pemanfaatan setelah badai siklon tropis seroja,” tutup Imam.


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui BKKPN Kupang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) terjun langsung ke wilayah masyarakat pesisir di Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu Region Timor yang terdampak bencana.

Penilaian secara cepat (rapid assessment) dilakukan untuk mendata kerusakan atau kerugian yang dialami warga khususnya terkait aktivitas pemanfaatan di TNP Laut Sawu Region Timor.

Survei rapid assessment dampak badai siklon tropis seroja terhadap aktivitas pemanfaatan dilakukan di delapan desa dan satu kelurahan di wilayah Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan wilayah TNP Laut Sawu.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Tb Haeru Rahayu menuturkan, survei ini dilakukan sebagai bentuk perhatian KKP terhadap masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan yang terkena dampak badai siklon tropis seroja.

“Badai siklon tropis seroja telah menghancurkan rumah dan fasilitas warga di Provinsi NTT khususnya di wilayah TNP Laut Sawu," kata Tebe dalam rilis tertulis.

Oleh karena itu, kata Tebe, pemerintah hadir ke masyarakat khususnya para pelaku usaha perikanan dan kelautan untuk melakukan pendataan kerusakan dan memberi dukungan moril kepada mereka.

Tebe menambahkan, melalui rapid assessment ini maka dapat diperkirakan nilai kerugian yang dialami warga yang terdampak.

"Hasil rapid assessment kerusakan ini sangat penting karena dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bantuan ke depannya," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/23/123955978/terkena-dampak-badai-seroja-petani-rumput-laut-merugi-rp-7-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke