Pimpinan Cabang BNI Madiun Suhartono mengatakan, BNI Wilayah Malang menganggarkan KUR bagi petani sebanyak Rp 325 miliar. Plafon anggaran itu tidak hanya untuk komoditas porang saja.
“Anggaran yang diberikan memang cukup besar karena di masa pandemi ini justru sektor pertanian yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Suhartono.
Khusus untuk KUR Porang, BNI Madiun tahun ini menargetkan minimal Rp 50 milyar dikucurkan untuk bantuan modal bagi petani porang.
Tahun lalu, BNI Madiun menyalurkan KUR untuk petani porang senilai Rp 23 miliar dengan jumlah penerima sebanyak 937 petani porang.
Suhartono mengatakan BNI Madiun menjadi sentra pembelajaran bagi BNI cabang lainnya di seluruh Indonesia untuk pengucuran kredit usaha rakyat bagi petani porang.
Baca juga: Tergiur Keuntungan Besar, Masyarakat Tanah Bumbu Kalsel Mulai Tanam Porang
Pasalnya, porang menjadi salah satu komoditas pertanian yang diberikan prioritas untuk diberikan pinjaman lunak tanpa agunan.
“Berulang kami ditelpon dari berbagai cabang BNI di luar jawa seperti Bali hingga Pangkal Pinang untuk belajar porang,” jelas Suhartono.
Menurut Suhartono porang menjadi komoditas pertanian yang banyak dicari industri makanan. Hasil olahan porang dapat menjadi bahan dipakai banyak industri makanan di seluruh dunia.
“Semua industri makanan pasti menggunakan ini (porang),” kata Suhartono.
Tak hanya petani, perbankan juga siap mendukung permodalan bagi industri yang akan mengolah porang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.