Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 1 Desa di Kerinci Diisolasi karena 32 Orang Positif Covid-19 Usai Pemakaman Tanpa Prokes

Kompas.com - 22/04/2021, 09:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Desa Pungut Ilir, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, Jambi diisolasi sejak 19 April 2021 higga 2 Mei 2021.

Satu-satunya jalan akses masuk desa yang berada di kawasan Taman nasional Kerinci Seblat (TNKS) ditutup selama 14 hari.

Hal tersebut dilakukan setelah 32 warga dinyatakan positif Covid-19.

"Akses jalan menuju desa cuma satu. Letaknya juga sedikit terisolasi karena dalam TNKS. Ini membuat kerja Satgas Covid-19 lebih mudah," kataPenjabat sementara Sekretaris Daerah Kerinci, Asraf melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

"Kita lakukan PPKM selama 14 hari agar kasus tidak semakin meluas," tambahnya.

Baca juga: 32 Orang Positif Corona Setelah Pemakaman Tanpa Prokes, 1 Desa di Kerinci Diisolasi

Pemakaman tanpa prokes

Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020).ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Asraf menjelaskan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diberlakukan setelah satu warga meninggal diduga karena Covid-19.

Dengan perjanjian, pihak keluarga memaksa menguburkan jenazah tanpa menggunakan protokol kesehatan.

Ada 62 orang yang yang menjalani tes dan setengahnya atau 32 orang dinyatakan positif Covid-19.

Setelah kasus tersebut, puluhan orang lainnya juga menjalani tes antigen dan hasilnya negatif.

Baca juga: Warga yang Curi Start Mudik ke Wonogiri Dites Antigen, Diisolasi jika Positif

Pergi ke ladang untuk isolasi mandiri

Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.SHUTTERSTOCK/irem01 Ilustrasi isolasi mandiri di rumah untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Asraf mengatakan 32 orang yang dinyatakan positif Covid-19, diminta untuk melakukan isolasi mandidi di rumah dengan pantauan dari tenaga kesehatan.

Sebagian warga yang positif memilih menjalani isolasi di ladang karena takut menularkan virus ke keluarga lainnya.

"Banyak yang pergi ke ladang untuk isolasi mandiri. Mereka sendiri di sana, dan akan pulang setelah 14 hari," kata Asraf.

Menurutnya petugas medis akan tetap melakukan memantau kesehatan warga yang isolasi di ladang dan melaporkan kondisi pasien secara berkala.

Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan kepada warga yang menjalan isolasi mandiri.

Baca juga: Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Ade M Djoen Sintang Kalbar Penuh

Sosialiasi pada 3 desa tetangga

Ilustrasi isolasi atau karantina mandiri untuk mencegah penularan Covid-19. Secara epidemiologi menurut ahli ini tidak efektif.SHUTTERSTOCK/Sergey Bezgodov Ilustrasi isolasi atau karantina mandiri untuk mencegah penularan Covid-19. Secara epidemiologi menurut ahli ini tidak efektif.
Saat Desa Pungut Ilir diisolasi, tim Satgas mengumpulkan warga di tiga desa terdekat untuk sosialisai PPKM.

"Kita kumpulkan mereka di gedung serba guna Desa Pungut Tengah untuk sosialasi akan ada PPKM selama 14 hari," kata Asraf.

Setelah itu, Satgas mendirikan posko penjagaan dan pelayanan kesehatan, serta penyemprotan disinfektan.

"Beberapa kita lakukan PPKM hasilnya baik. Belum ada warga yang bepergian, baik datang maupun keluar dari desa," kata Asraf.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suwandi | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com