Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disekat Polisi, 11 Titik Wilayah Perbatasan Sumedang Tertutup untuk Pemudik

Kompas.com - 21/04/2021, 20:57 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Polres Sumedang akan mendirikan posko check point di sebelas titik wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sebelas titik wilayah perbatasan yang dijaga tersebut meliputi jalur jalan alternatif atau jalan tikus menuju wilayah Kabupaten Sumedang.

Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, posko check poiny di sebelas titik wilayah perbatasan ini akan dijaga arapat gabungan.

Tujuannya, untuk mencegah adanya pemudik asal Sumedang yang datang dari berbagai wilayah, terutama dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Maupun dari wilayah luar Jawa Barat, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Siapkan 22 Titik Penyekatan untuk Halau Pemudik Luar Daerah

Eko menuturkan, kesebelas titik wilayah perbatasan tersebut meliputi perbatasan Sumedang-Bandung, Sumedang-Subang, Sumedang-Majalengka, Sumedang-Indramayu, dan Sumedang-Garut.

"Dalam melakukan penyekatan, kami akan tegas kepada para pemudik yang mencoba masuk ke wilayah Sumedang. Termasuk di jalur jalan alternatif kami akan siagakan personel agar nantinya tidak ada pemudik yang lolos," ujar Eko kepada Kompas.com usai rapat koordinasi bersama Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan unsur Forkopimda Sumedang lainnya, Rabu (21/4/2021) sore.

Eko menyebutkan, nantinya pengguna jalan yang diperbolehkan masuk ke wilayah Sumedang adalah mereka yang memiliki surat tugas dari perusahaan jasa pengiriman bahan pokok.

Baca juga: Polisi: Pemudik Bandel Akan Diputar Balik, yang Lewat Jalur Tikus Pun Tidak Akan Lolos

Selain itu, warga yang hendak melintas ke Sumedang akan diperbolehkan masuk jika sudah memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah, mereka yang memiliki hasil rapid test antigen, swab test terbaru, dan yang telah memiliki sertifikat vaksinasi.

"Jadi nanti Sumedang akan benar-benar tertutup dari pemudik. Kami juga sudah intens melakukan sosialisasi larangan mudik ini," tutur Eko.

 

Berkaca melonjaknya kasus Covid-19 di India

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, Pemkab Sumedang bersama unsur Forkopimda, TNI dan Polri akan tegas dalam melakukan penyekatan di sebelas wilayah perbatasan ini.

"Kita berkaca dari melonjaknya kasus Covid-19 di India, kasus kematiannya juga tinggi akibat Covid-19 tidak terkendali. Maka itu, jangan sampai masa mudik Lebaran ini kita menjadi longgar sehingga kasus Covid-19 kembali melonjak," ujar Dony kepada Kompas.com.

Dony menuturkan, jika ada pemudik yang sampai lolos dari penyekatan di wilayah perbatasan, maka diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri minimal lima hari.

"Pemudik yang lolos penyekatan di wilayah perbatasan akan kami awasi melalui Satgas di tingkat desa. Pemudik yang lolos ini akan dipantau khusus oleh Satgas," tutur Dony.

Dony menyebutkan, selain melalui upaya penyekatan, pihaknya telah mengumpulkan seluruh tokoh agama agar dalam tiap khutbah atau ceramah menyampaikan sosialisasi larangan mudik ini.

"Kami terus imbau agar tidak dulu mudik, selain yang saat ini masih ada di perantauan, kami imbau warga yang di Sumedang melalui tokoh agama agar mengingatkan saudaranya untuk tidak dulu mudik ke Sumedang," kata Dony. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com