NGANJUK, KOMPAS.com – Belasan warga Desa Talang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menanam delapan pohon pisang di Jalan Raya Talang Rejoso, Selasa (20/3/2021) malam.
Delapan pohon pisang itu ditanam di tiga titik berbeda, di jalan sepanjang kurang lebih 200 meter.
Penamanam pohon pisang ini sebagai bentuk protes atas jalan yang rusak namun tak kunjung diperbaiki.
“Di sini sering terjadi kecelakaan setiap hari, dari pagi, siang, sore sampai malam,” kata salah satu warga Desa Talang, Muryoto (40), saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Muryoto menuturkan, Jalan Raya Talang Rejoso mengalami kerusakan cukup parah dua bulan ini.
Baca juga: Masjid Al Hikmah Mengadopsi Arsitektur Khas Bali, Ini Pesannya
Rusaknya jalan ini diduga karena kerap dilewati kendaraan berat pengangkut material proyek Bendungan Semantok.
“Rusaknya jalan ini mungkin terlalu banyak tronton lewat dari (proyek pembangunan Bendungan) Semantok, yang kirim material-material itu banyak ke sini, lewat sini,” papar Muryoto.
Menurut Muryoto, warga amat terganggu dengan banyaknya kendaraan pengangkut material proyek Bendungan Semantok itu.
Adapun sebagai warga, ia hanya bisa berharap jalan yang rusak segera diperbaiki.
“Kasihan banyak terjadi kecelakaan di sini, dari pagi yang aktivitas (warga) mau ke pasar itu sering terjadi juga kecelakaan. Apalagi kalau hujan, sudah enggak kelihatan (lubang di jalan) ini, air sudah penuh,” kata dia.
Salah satu warga Desa Talang lainnya, Ari (30), juga memberikan kesaksian serupa. Ari menyebut di jalan alternatif dari Madiun-Surabaya dan sebaliknya tersebut kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.
“Harapan saya ya segera diperbaiki. Karena ini jalan alternatif dari Madiun-Surabaya, orang jauh lewat sini, makanya sering terjadi kecelakaan,” sebut dia.