Kepala Desa Talang, Suparlan mengatakan, pihak desa sebenarnya sudah mencoba mencegah warga agar tak menanam pohon pisang di jalan berlubang tersebut. Namun, aksi protes warga tak terbendung lagi.
“Sebetulnya sejak dua minggu yang lalu warga menginginkan seperti ini (protes dengan menanam pohon pisang di jalan berlubang),” kata Suparlan.
“Kami sudah membendung. Tetapi, memang banyak warga di lingkungan sini kasihan dari pemakai jalan yang sering laka, akhirnya kami juga mengiayakanlah (untuk dilakukan penanaman pohon),” tambah dia.
Suparlan membenarkan Jalan Raya Talang Rejoso kerap dilalui kendaraan pengangkut material proyek Bendungan Semantok.
Baca juga: Plafon Stasiun Pasar Turi Surabaya Ambruk, PT KAI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Sedangkan kualitas jalan tak mendukung apabila dilalalui kendaraan berat.
“Yang sangat mendominasi jalan ini (kendaraan pengangkut material) pembangunan Semantok yang memang kelas jalannya enggak memadai. Jadi, mungkin tronton muatan beton yang besar-besar itu,” ungkap dia.
“(Penanaman pohon pisang ini) dikatakan protes juga bisa. Tetapi, paling tidak agar pengguna jalan ini biar pelan-pelan, bahwa di situ ada lobangan-lobangan yang sangat curam atau yang sangat dalam,” tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.