KOMPAS.com - Kasus penganiayaan JT (35) terhadap seorang perawat berinisial CRS di Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan.
Istri JT, berinisial M, mengaku informasi yang beredar di masyarakat tak seimbang dan terkesan memojokkan keluarganya, khususnya suaminya.
Meskipun demikian, M tetap meminta maaf atas perbuatan suaminya kepada CRS.
Berikut ini fakta di balik cerita M soal insiden penganiayaan tersebut seperti dilansir dari Tribun Sumsel:
Baca juga: Suami Ditangkap Aniaya Perawat RS Siloam, Istri Minta Maaf dan Merasa Dipojokkan
M menceritakan, sejak anaknya dirawat di RS Siloam, sikap CRS dianggap tak membuat nyaman.
Salah satunya saat anak M rewel dan tak mau makan. Menurut M, saat itu CRS juga bersikap ketus terhadapnya.
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu. Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'," kata M.
"Yah saya jadi tidak enak lah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," tambahnya.
Baca juga: Dianiaya Keluarga Pasien, Perawat di Palembang Trauma, Polisi: Rambut Korban Sempat Dijambak
Lalu, kata M, insiden penganiayaan itu terjadi saat anaknya sudah diperbolehkan pulang.
CRS lalu datang hendak mencabut infus di tangan anak M. Namun, menurut M, sikap CRS tak profesional.
"Ternyata bener kejadian kan, sudah dia nyabutnya kasar, darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur," katanya.
Tak hanya itu, menurut M, CRS juga sempat menggertak dirinya ketika hendak menenangkan anaknya.
"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.
Baca juga: Punya 38.000 Tanaman Porang, Purnama: Sudah Ditawar Rp 825 Juta, tetapi Saya Minta Rp 1,2 M
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.