Bangunan terdekat dari Gedung DPRD yang juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi Malang adalah Gedung Kantor Pemerintah Kabupaten Blitar.
"Kerusakan Kantor Bupati hampir sama, bagian atap runtuh, meskipun kerusakan lebih parah Kantor DPRD," ujar Wasis.
Baca juga: KKB Kembali Berulah, Bakar Sekolah Dasar dan Rumah di Beoga Papua
Wasis menduga, kontraktor yang mengerjakan pembangunan Kantor DPRD dan Kantor Bupati Blitar adalah perusahaan yang sama.
Selain itu, menurut Wasis, dinding bangunan DPRD Kabupaten Blitar di beberapa titik juga mengalami kerusakan.
Wasis selaku anggota DPRD meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigasi terhadap proses pembangunan Kantor DPRD Kabupaten Blitar.
"Saya juga akan bicara dengan fraksi saya untuk memperkuat tuntutan ini. Fraksi-fraksi lain kalau mau mendukung silakan, sudah seharusnya demikian," ujar Wasis.
Wasis mengatakan, Kantor DPRD Kabupaten Blitar dibangun dengan biaya tidak sedikit, yaitu Rp 44 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar 2013.
Rekan sesama Fraksi Gerindra, Sugianto mengatakan, pihaknya juga akan segera berkomunikasi dengan komisi, pimpinan DPRD dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Apakah benar proses pembangunannya pada 2013 lalu tidak sesuai standar, lalu bagaimana ketika proyek diserahkan kepada Pemkab, apakah sudah dicek dan sesuai spek," kata Sugianto.
Sugianto menyatakan mendukung desakan agar BPK melakukan audit investigasi.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kabupaten Blitar Izul Marom mengatakan, rapat paripurna dan kegiatan rapat yang lain belum akan menggunakan ruang rapat paripurna dan beberapa ruang lain di lantai dua yang mengalami kerusakan.
"Kita alihkan rapat ke ruangan lain di lantai satu, meskipun kapasitas ruangan tidak memadai untuk menampung seluruh anggota," ujar Izul kepada Kompas.com.
Sebagai solusi, menurut Izul, peserta rapat paripurna menempati beberapa ruangan yang berbeda, namun antara satu dengan yang lain dihubungkan dengan peralatan video conference.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.