Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arah Ancaman Merapi Berubah, Plastik Penutup Candi Mendut Dibuka

Kompas.com - 16/04/2021, 16:12 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Plastik atau terpaulin yang menutup Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa tengah, telah dibuka oleh petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB).

Proses pembukaan petugas dibantu warga sekitar pada Jumat (16/4/2021).

Seperti diketahui, Candi Mendut ditutup plastik sejak November 2020 lalu agar tidak terpapar abu vulkanis Gunung Merapi.

Pada saat itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas Gunung Merapi meningkat dengan status siaga (level III).

Baca juga: Antisipasi Abu Merapi, Stupa Candi Mendut Juga Ditutup Terpal

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Konservasi Borobudur Khanifudin Malik menjelaskan, selama 6 bulan penutuan itu, pihaknya melakukan evaluasi dan konsultasi secara berkala dengan BPPTKG terkait perkembangan Gunung Merapi.

Dari data-data yang diperoleh, kata Khanif, diputuskan plastik sudah bisa dibuka.

"Jadi sekarang sudah hampir 6 bulan untuk perlindungan terhadap bencana alam meletusnya Gunung Merapi. Setelah kami evaluasi dan konsultasi secara berkala dengan BPPTKG, dengan data-data dari mereka kami sudah memutuskan bahwa Candi Mendut bisa dibuka,” kata Khanif disela-sela kegiatan, Jumat.

Khanif menjelaskan, data BPPTKG menyebutkan, kondisi dan status Gunung Merapi saat ini masih pada status siaga (level III).

Baca juga: Banjir Lahar Hujan Merapi di Kali Boyong, Jalur Pipa Air Bersih Warga Rusak

Akan tetapi, hujan abu dominan mengarah ke sektor timur Gunung Merapi, dan maksimal sejauh 8 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Selain itu, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas juga lebih mengarah ke sektor selatan-barat daya Gunung Merapi maksimal 5 kilometer serta sektor tenggara sejauh 3 kilometer.

"Berdasarkan informasi tersebut untuk sementara ini kondisi Candi Mendut aman dari erupsi Gunung Merapi," kata Khanif.

Di samping mengacu pada BPPTKG, lanjut Khanif, ada permohonan dari masyarakat sekitar terutama paguyuban pedagang Candi Mendut yang menginginkan penutup plastik dan wisata segera dibuka.

Dia mengaku, penutupan Candi Mendut sejak pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian mereka yang turun drastis.

"Dulu ketika pandemi (ekonomi) turun, tetapi lebih drastis lagi sejak ditutup dengan cover terpal ini,” kata dia.

Pihaknya pun bersimpati, apalagi ini saat ini memasuki bulan puasa dan Lebaran yang mungkin banuak dikunjungi wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com