Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi Gibran, Mantan Wabup 42 Hari Bikin Pesantren Vokasi

Kompas.com - 13/04/2021, 16:52 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Momen bulan Ramadhan ini, Mantan Wakil Bupati Tasikmalaya tersingkat di Indonesia, Deni Ramdhani Sagara, mendirikan pesantren vokasi.

Pesantren untuk peningkatan life skill santri ini terinspirasi oleh wali kota Solo yang juga putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming.

Deni mengatakan, pembentukan pesantren yang disebutnya "savoi" ini berangkat dari keprihatinannya melihat kondisi pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya ketika ia menjabat wakil bupati selama 42 hari.

"Saya lihat potensi sumber daya alam manusia masyarakat di tempat saya dan juga saya melihat potret sosial pengangguran dan masalah ketenagakerjaan di sekeliling kita ada dan tentu harus ada solusi yang kita berikan," kata Deni kepada Kompas.com di kediamannya di Sukahening, Rabu (13/4/2021).

Baca juga: Cerita Deni Rhamdani Menjabat Wabup Tasikmalaya Hanya 42 Hari, Sering Temui Warga Miskin di Daerah Terpencil

Ia mengatakan, pendirian pesantren vokasi ini merupakan hasil belajar dari banyak pihak di berbagai tempat. Salah satunya adalah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

"Yang menginspirasi saya adalah pemimpin muda Wali Kota Solo Mas Gibran sebagai wali kota milenial. Menurut hemat saya ini adalah calon pemimpin di masa depan. Menurut saya, Mas Gibran mempunyai kepedulian dalam pengembangan SMK untuk mengatasi permasalahan kualitas SDM menghadapi pasar global," Deni.

Sebelumnya pada Jumat, Deni bertemu Gibran di Solo. Dalam kesempatan itu, ia berbincang mengenai masalah SMK. Dari situ, Deni mengaku merasa mendapat inspirasi untuk menciptakan sesuatu untuk mengatasi pengangguran. 

Setelah mendapat inspirasi dari Gibran, Deni kemudian berdiskusi dengan gurunya di pesantren dan teman-teman alumni Gontor dan UGM. Lalu ia mencoba untuk merangkum hasil diskusi itu dengan mendirikan gerakan pesantren vokasi Indonesia dalam rangka memanfaatkan momentum bonus demografi yang dimiliki Indonsia.

"Pesantren vokasi Indonesia hadir untuk melengkapi SMK-SMK di tanah air, tentu dengan kondisi ekonomi yang terus berdinamika," ujar Deni.

Menurut Deni, ke depan Indonesia mesti menyiapkan tenaga muda anak milenial yang mempunyai semangat tinggi. Kalau Presiden Jokowi memiliki program revolusi mental, maka Deni akan mengolaborasikannya dengan pesantren vokasi.

"Kenapa saya kolaborasikan dengan pesantren vokasi, karena di pesantren ini punya nilai beda. Punya nilai lebih. Di sana ada nilai spiritual, nilai moralitas yang lebih ditingkatkan sehingga ke depan bangsa ini punya anak muda profesional yang memiliki mental spiritual yang tinggi," katanya.

Dengan demikian, lanjut Deni, di manapun ditempatkan bekerja, ia tetap nyaman dan memiliki tanggung jawab yang tinggi.

"Mungkin itu salah satu alternatif yang menginspirasi saya mendirikan pesantren vokasi Indonesia," katanya.

Baca juga: Wabup Tasikmalaya Kaget Dapati Warganya Hanya Makan Nasi dan Garam, Paling Mewah Tempe

Menurut Deni, pesantren vokasi ini adalah sebuah gerakan semacam Indonesia mengajar. Basisnya berada di Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. Pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pesantren untuk meralisasikan gerakan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com