PALEMBANG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengaku terkejut setelah kawasan Tangga Buntung di Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Sumatera Selatan, digerebek oleh polisi.
Kawasan itu kemudian terkenal sebagai kampung narkoba.
Menurut Fitri, Pemkot Palembang akan menggelar rapat untuk mengambil tindakan terkait kejadian tersebut, agar kampung itu tidak lagi menjadi tempat peredaran narkoba.
"Kita menyayangkan sekali, ternyata ada kampung seperti itu di sini. Masalah ini akan menjadi pembelajaran kami untuk rutin datang ke kampung-kampung menyosialisasikan bahaya narkoba," kata Fitri kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Cerita Polisi soal Benteng di Kampung Narkoba Palembang yang Sulit Ditembus
Fitri mengatakan, ia merencanakan membangun kampung bebas narkoba agar hal itu tak kembali terulang.
Namun, untuk lokasi kampung itu akan dibahas terlebih dahulu kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Apakah nanti kampungnya di lokasi penggerebekan kemarin atau di mana, nanti akan dibahas lagi. Kita harapkan kampung bebas narkoba ini bisa menjadi contoh di wilayah lain. Nanti kita juga akan bekerja sama dengan pihak BNN dan perangkat RT dan RW," ujar Fitri.
Baca juga: Heboh Tiket Masuk Pantai Anyer Rp 100.000, Ini Kata Pemkab Serang
Selain itu, Fitri berharap agar seluruh masyarakat terutama RT dan RW untuk lebih berperan aktif melaporkan kondisi di sekitar.
"Seluruh ASN maupun non-ASN di Pemkot Palembang juga dilakukan pemeriksaan urine rutin. Ini sebagai upaya kita mencegah perkantoran juga menjadi sarang peredaran narkoba," kata Fitri.
Sebelumnya, kampung narkoba yang berada di kawasan Tangga Buntung di Jalan M Kadir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang digerebek oleh petugas gabungan.
Sebanyak 65 orang ditangkap lantaran diduga terlibat dalam jaringan pengedar narkoba.
Penggerebekan yang berlangsung pada Minggu kemarin sempat berlangsung dramatis.
Sebab, para pelaku menembaki petugas dengan menggunakan petasan.
Hal itu juga sebagai kode kepada para bandar narkoba untuk segera melarikan diri.
Seorang bandar bernama Ateng melarikan diri. Namun, istrinya berinisial HJ dan satu bandar lagi yakni Juni berhasil ditangkap petugas dengan barang bukti sabu seberat 1,5 kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.