SERANG, KOMPAS.com - Mahalnya harga tiket masuk di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten, dikeluhkan wisatawan.
Mereka menganggap harga tiket yang dipatok oleh pengelola pantai sebesar Rp 100.000 untuk kendaraan pribadi adalah hal yang tidak wajar dan terlalu mahal.
Kemudian, untuk kendaraan roda dua dikenakan tarif sebesar Rp 20.000 dan bus Rp 800.000.
Menanggapi hebohnya harga tiket masuk pantai yang dianggap mahal, Pemerintah Kabupaten Serang angkat bicara.
Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Pengelola Pantai Anyer Soal Tiket Masuk Rp 100.000
Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Usaha Jasa Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang Bagja Saputra mengatakan, harga tiket masuk pantai di Anyer yang dinilai mahal itu sudah diberlakukan sejak 5 tahun lalu.
Menurut Bagja, setiap tahun memang selalu ada saja wisatawan yang mengeluhkan harga tiket mahal, terutama di saat libur panjang.
"Setelah ke lapangan, diketahui permasalahnnya ini sistemik. Bukan hanya sekadar pengelola seenaknya mematok harga, itu bukan seperti itu," ujar Bagja saat dikonfirmasi, Selasa (13/4/2021).
Dikelola swasta
Menurut Bagja, permasalahan mahalnya tiket disebabkan karena sepanjang Pantai Anyer hingga Cinangka, Serang, saat ini sudah dikuasai oleh perorangan untuk kepentingan bisnis.
"Akses masuk ke Pantai Anyer itu kan sudah dikuasai oleh swasta, beda dengan di Bali, atau pantai lainnya mudah diakses menuju ke pantainya," ujar Bagja.
Baca juga: Kasus Keracunan Gas di Aceh, 7 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit
Menurut Bagja, pantai di Anyer gratis dan boleh dimanfaatkan oleh masayarakat.
Namun, karena akses masuk sudah dikelola swasta, maka wisatawan dikenakan tarif untuk parkir dan lainnya.
"Pengelola sewa kepada pemilik lahan. Nah, untuk mengembalikan modal, mereka kenakan tiket masuk, menyewakan warung, mereka mengupayakan balik modal. Motifnya sudah bisnis," kata Bagja.