BENGKULU, KOMPAS.com - Tim Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) melakukan pemantauan di wilayah Hutan Produksi (HP) Air Rami, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu selama tiga hari pada pekan lalu, dan menemukan habitat gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) semakin terdesak di kawasan hutan ini akibat penebangan liar dan alih fungsi hutan menjadi kebun sawit.
Saat pemantauan di hutan yang masuk dalam Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah di Bentang Seblat ini, tim menemukan belasan kubik kayu balok namun tidak diketahui pemiliknya, serta ratusan hektar hutan yang sudan ditebang nutuk dijadikan areal kebab dan sebagian sudah ditanami sawit.
“Hari pertama kami masuk kawasan HP Air Rami, ada pondok perambah hutan yang mesih berdiri tegak, tapi ketika kami pulang pondok beratap plastik biru itu sudah roboh dan kiri kanannya ditemukan kotoran gajah masih basah,” kata Ali Akbar, Koordinator FKGI Wilayah Bengkulu, Selasa (13/4/2021) dalam rilisnya yang dikirim ke Kompas.com.
Baca juga: Kulit Harimau dan Gading Gajah Ilegal Dijual Ratusan Juta, Padahal Kerugian Ekologisnya Rp 4,7 M
Rombongan gajah liar itu menurut Ali diperkirakan berjumlah tiga ekor, dan saat ini diperkirakan masih berada di kawasan HP Air Rami.
Diketahui, HP Air Rami memiliki luas 14.010,04 hektar yang mencakup wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko.
Saat ini sebagian kawasan dibebani Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) oleh PT Anugrah Pratama Inspirasi (API) dan berdampingan dengan area perkebunan sawit milik PT Alno Agro Utama dan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat yang merupakan habitat kunci gajah Sumatera di wilayah Bengkulu.
Baca juga: Seekor Gajah Ditemukan Terluka dan Sakit Akibat Terjerat di Pedalaman Aceh Timur
“Pondok-pondok di ladang ilegal dalam kawasan HP Air Rami memang banyak sekali. Kami menghitung jumlahnya kisaran 12 pondok,” tutur Ali.
Sementara bukaan ladang yang sebelumnya telah dihabisi kayunya mencapai 12 titik dengan total luasan kisaran 300 hektar.
Baca juga: Gajah Betina Kelaparan, Rusak 3 Pondok Warga di OKU Selatan
Bila dibiarkan kata Ali, koridor gajah di Air Rami akan hilang sehingga pemangku kawasan perlu mengambil langkah tegas karena penebangan liar masih terus terjadi. Tim menemukan dugaan adanya indikasi mafia kawasan hutan dengen beberapa aktor yang sudah dipetakan.
Ali meminta semua pemangku kebijakan di kawasan ini bisa bekerja sama menyelamatkan habitat gajah Sumatera yang kini statusnya terancam punah dari kehilangan habitat. Sebab habitat berupa hutan yang hilang akan mempercepat kepunahan gajah di wilayah Bengkulu.