Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Nyale dan Pengobanan Cinta Putri Mandalika di Pantai Seger

Kompas.com - 11/04/2021, 14:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat Suku Sasak di Lombok mengenal tradisi bau nyale yaitu memburu cacing-cacing laut aneak warna yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Diyakini sang putri menceburkan diri ke laut karena menolak pinangan banyak pangeran.

Dikutip dari disbudpar.ntbprov.go.id, bau nyale dilaksanakam pada tanggal 19-20 bulan kesepuluh menurut penanggalan Suku Sasak. Atau tepat 5 hari setelah bulan purnama.

Umumnya bau nyale digelar antara bulan Februari dan Maret.

Baca juga: Kemenparekraf Promosikan MotoGP 2021di Festival Pesona Bau Nyale

Ribuan orang akan turun di Pantai Seger, desa Kuta Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Pantai Seger adalah pantai berkarang dengan laut yang dangkal.

Pantai Seger sendiri masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, satu di antara lima destinasi superprioritas pariwisata Indonesia selain Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), dan Danau Toba (Sumatra Utara).

Pada masa pandemi ini, bau nyale tetap berlangsung meski festivalnya diistirahatkan untuk sementara hingga berakhirnya pandemi.

Baca juga: Bau Nyale, Momen Berburu Cacing Nyale Perwujudan Purti Mandalika

Dalam bahasa Sasak, bau artinya menangkap dan nyale adalah cacing laut. Artinya mereka menangkap cacing laut yang ada di sekitat Pantai Seger.

Memangkap cacing laut dilakukan pada malam hari. Warga menyebar. Ada yang memilih tepi bebatuan pantai, meski tak sedikit pula yang membenamkan separuh badannya di bibir pantai.

Dengan menggunakan penerangan seadanya, ribuan warga menangkap cacing laut warna-warni. Ada merah, kuning, hijau, abu-abu, dan cokelat seolah ingin mencontek warna pada pelangi.

Baca juga: Jelajah Festival Pesona Bau Nyale 2020 dengan Paket Wisata Menarik

Dengan seluruh perlengkapan yang dibawa, para warga itu serentak mengejar dan menjaring jutaan cacing laut.

Tua muda, perempuan laki-laki, besar kecil, anak-anak hingga dewasa, begitu bersemangat untuk mendapatkan hewan tak berkaki dan bertangan ini menggunakan jaring. Ember dan aneka wadah menjadi tempat untuk menampung hasil buruan.

Pengorbanan sang Putri Mandalika

Inilah nyale, cacing laut, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Mandalika adalah seorang putri cantik yang menceburkan dirinya ke laut lepas, karena tak menginginkan pertempuran antar pangeran yang memperebutkan dirinya.KOMPAS.com/Fitri Inilah nyale, cacing laut, yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Mandalika adalah seorang putri cantik yang menceburkan dirinya ke laut lepas, karena tak menginginkan pertempuran antar pangeran yang memperebutkan dirinya.
Masyarakat setempat percaya kalau nyale adalah jelmaan Putri Mandalika, anak pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting dari Kerajaan Tonjang Beru yang diceritakan pada hikayat kuno Sasak.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Putri Mandalika digambarkan sosok cantik yang diperebutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok seperti Kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan Beru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com