Tak ingin terjadi kekacauan jika ia memilih salah satu di antaranya, Putri Mandalika pun menolak semua pinangan itu dan memilih mengasingkan diri.
Baca juga: Bau Nyale, Tradisi Memburu Putri Mandalika di Pulau Lombok
Sang putri pun memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat di Pantai Kuta, Lombok pada tanggal 20 bulan 10, tepatnya sebelum Subuh.
Seluruh undangan berduyun-duyun menuju lokasi.
Putri Mandalika yang dikawal ketat prajurit kerajaan muncul di lokasi. Kemudian dia berhenti dan berdiri pada sebuah batu di pinggir pantai.
Tak lama, ia pun terjun ke dalam air laut dan menghilang tanpa jejak.
Seluruh undangan sibuk mencari, namun mereka hanya menemukan kumpulan cacing laut yang kemudian mereka percayai sebagai jelmaan Putri Mandalika.
Baca juga: NTB Gelar Great Sale dan Festival Pesona Bau Nyale
Sementara itu W Kastoro dalam Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, nyale dikategorikan sebagai Fillum annelida atau keluarga cacing-cacingan dari kelas Polychaeta.
Di Pulau Lombok, terdapat 25 famili Polychaeta, di antaranya famili Eunicidae dan Nereidae.
Dalam pantauan penelitian yang dilakukan pada 1993 silam itu, peneliti yang saat itu bekerja pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tersebut, bau nyale sejatinya adalah peristiwa pemijahan massal (swarming) Polychaeta.
Pemijahan massal setahun sekali ini melibatkan jutaan ekor nyale di selatan Lombok, yaitu di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Baca juga: Soal Pelanggaran HAM dalam Pembangunan Kawasan Mandalika, Ini Tanggapan Wamen BUMN
Pantai Seger dengan hamparan pantai berkarang dan laut dangkalnya menjadi rumah paling nyaman bagi nyale untuk berkembang biak dan berlindung dari para predator alami.
Dalam 1 meter persegi (m2) saja, populasi nyale dapat mencapai 67 ekor dari 11 famili. Peristiwa pemijahan massal para nyale hanya terjadi di Pantai Seger dan berlangsung setahun sekali saja.
Dalam jumlah lebih kecil, 34-40 ekor per m2, nyale juga dapat ditemukan di kawasan Pantai Tampes (Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara), Pantai Padak (Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur) dan Pantai Kandangan (Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat).
Baca juga: Pemerintah Pastikan Infrastruktur Sirkuit Mandalika Tuntas Juli 2021
Nyale merupakan hidangan yang istimewa bagi warga Lombok. Hasil tangkapan nyale itu acap mereka jadikan pepes nyale yang dibakar dengan daun pisang.