Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup

Kompas.com - 09/04/2021, 12:40 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang, Jawa Timur, ditutup akibat cuaca ekstrem.

Pihak Taman Hutan Raya R Soerjo yang mengelola kawasan hutan Gunung Arjuno-Welirang mendeteksi adanya angin kencang dan hujan es di kawasan gunung tersebut.

"Jalur pendakian kami tutup karena kondisi cuaca yang memburuk dan ekstrem. Angin kencang dan hujan es," kata Kepala Taman Hutan Raya R Soerjo, Ahmad Wahyudi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (9/4/2021).

Wahyudi mengatakan, cuaca ekstrem di kawasan Gunung Arjuno-Welirang mulai terdeteksi pada Selasa (6/4/2021) pagi.

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Wali Kota Probolinggo: Kami Minta Kesadarannya, Tahan Rasa Rindu Itu...

Sejak saat itu, jalur pendakian menuju dua gunung yang berdampingan itu ditutup.

"Kami tutup mulai tanggal 6 (April) kemarin," katanya.

Saat ini, kondisi puncak gunung setinggi 3.399 meter di atas permukaan laut itu tertutup awan tebal. Angin kencang juga masih terdeteksi di kawasan itu.

"Untuk hari ini kondisi di puncak pagi tadi terpantau angin kencang dan siang ini tertutup awan tebal," ungkapnya.

 

Penutupan itu berlaku untuk semua jalur pendakian menuju Gunung Arjuno-Welirang, baik dari pintu pendakian di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Belum diketahui kapan jalur pendakian itu akan dibuka kembali. Pihak Taman Hutan Raya R Soerjo masih menunggu cuaca ekstrem mereda.

Baca juga: Jual Anak di Bawah Umur Rp 200.000 Sekali Kencan, Muncikari Ini Terancam 15 Tahun Penjara

Sementara itu, animo pendaki di Gunung Arjuno-Welirang cukup tinggi. Wahyudi mengatakan, ketika akhir pekan jumlah pendaki rata-rata 250 orang per hari.

"Animo pendaki tinggi, 250 orang per hari waktu akhir pekan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com