Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Waria di Yogya Sambut Ramadhan, Kirim Doa hingga Intensif Belajar Agama

Kompas.com - 09/04/2021, 11:33 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Bulan Ramadhan menjadi hari yang ditunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Tak terkecuali, Pesantren Waria Al-Fatah, yang terletak di Celenan, Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Sejumlah persiapan menyambut bulan suci sudah dilakukan di pesantren yang terletak di tengah perkampungan penduduk ini. Mulai dari nyadran atau mengirim doa kepada waria yang sudah meninggal dunia. Selain itu, pesantren juga sudah merencanakan mandi besar atau padusan sekaligus piknik bersama warga sekitar.

"Besok hari Minggu piknik sekalian padusan bersama, tidak hanya warga pesantren tetapi juga tetangga," kata pemimpin pesantren waria Al Fatah Yogyakarta, Shinta Ratri ditemui Kompas.com di Pesantren Al Fatah, Kamis (8/4/2021) malam.

Baca juga: Pasar Sore Ramadhan Boleh Digelar di Yogyakarta, asal Terapkan Drive Thru dan Zona Hijau

Shinta menyebut ada 40-an orang yang ikut termasuk tetangganya pergi ke air terjun di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah.

Dirinya sudah menyusun jadwal, selama bulan Ramadhan akan digelar pertemuan di pesantren pada hari Minggu dan Rabu.

Mulai buka bersama sampai tadarus akan dilakukan mereka yang ikut program pendalaman agama.

Ada 40-an waria yang akan mengikuti pendalaman agama selama bulan Ramadhan. Untuk bulan Ramadhan ada keistimewaan dibanding bulan biasa.

Mereka yang 'mondok' biasanya belajar agama pada hari Minggu saja. Nantinya mereka akan didampingi pengajar agama dari beberapa organisasi yang selama ini melakukan pendampingan.

"Khusus hari Minggu ditambah waria lansia berjumlah 30-an orang. Untuk yang lansia tidak hanya yang beragama Islam, ada yang kristiani juga mendapat konseling dari UKDW (universitas Kristen Duta Wacana-red)," ucap Shinta.

Baca juga: Selama Ramadhan, Dinkes DIY Gelar Vaksinasi Covid-19 Hanya sampai Siang Hari

Nantinya, pada tanggal 9 Mei 2021 pendalaman agama selama Ramadhan akan ditutup, sekaligus memberikan bingkisan untuk hari raya.

Pesantren juga melepas mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang selama beberapa pekan KKN di Pesantren Al Fatah. Pesantren waria memang banyak digunakan untuk penelitian dan KKN mahasiswa selama beberapa tahun terakhir.

Shinta mengatakan, pada Selasa (30/3/2021) pesantren mengirim doa kepada waria yang sudah meninggal dunia.

Sudah ada puluhan waria yang meninggal dunia, baik yang dimakamkan oleh kampung di mana dia tinggal atau dimakamkan oleh pesantren dan dinas terkait karena ada penolakan atau warga tidak mau memakamkan.

Sebelum berziarah, mereka berdoa bersama di pesantren. Mereka juga keliling makam rekan sesama waria, tak sebanyak tahun lalu karena tahun ini pandemi sedang melanda.

Solidaritas sesama kaum terpinggirkan terus dilakukan sampai kapan pun. Di DIY sendiri ada ratusan waria, baik yang sudah tergabung dalam pesantren atau yang belum.

Biasanya mereka bekerja di berbagai sektor mulai dari salon, hingga makanan. Meski diakui Shinta, masih ada yang terlibat porstitusi.

Pesantren Al-Fatah terletak di tengah perkampungan tua di Kotagede, perbatasan Bantul, dan Kota Yogyakarta. Kawasan yang dipenuhi bangunan tua, di salah satu gang sempit, di Jagalan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, terdapat rumah berarsitektur jawa berwarna hijau. Itulah rumah Shinta Ratri, yang juga digunakan untuk belajar agama, dan pesantren. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com