Saat angin puting beliung menerjang, istri Irawan, Sri Hadiyati dan ketiga anaknya yang masih kecil sedang tidur di kamar.
Tiba-tiba terdengar suara retakan hingga mereka keluar rumah.
Sementara Irawan saat itu masih berada di proyek bangunan tempatnya bekerja.
"Saya kaget luar biasa. Saya tak dapat kabar pas kejadian. Tahunya ya pas sampai di rumah, kondisinya sudah begini," ujar dia.
"Saya keluar sambil bawa anak ke belakang, ini sudah hancur. Jalan ke depan, di dekat kamar ini ada batu-batu bata sudah jatuh nimpa kami. Sudah kayak di film-film lah," katanya.
Lalu dia menuju ke depan untuk membuka pintu tetapi tidak berhasil, sehingga mereka berlindung di tembok samping karena melihat bagian depan rumah mau ambrol.
"Kondisi hujan deras, angin kencang, sambil bawa 3 anak ini, kayu, seng, terbang. Batu-batu terangkat. Udah tak tahu lagi mau ke mana. Sekitar 15 menit lah itu, rumah ini hancur," katanya.
Dalam kondisi kebingungan, Sri lalu menuju rumah tetangga untuk menyelamatkan anak-anaknya.
Baca juga: Fakta-fakta Ahok Kunjungi Gibran di Loji Gandrung Malam Hari, Apa yang Dibahas?