Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Ibadah di DIY Diminta Sediakan Pemandu Bahasa Isyarat untuk Kaum Disabilitas

Kompas.com - 08/04/2021, 04:30 WIB
Dony Aprian

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui Perda nomor 4/2012 mencanangkan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi menjadi provinsi ramah disabilitas pada tahun 2024.

Ada tiga poin utama provinsi ramah disabilitas yaitu, accesibility for disability komunikasi dan sikap.

Accesibility for disability identik dengan infrastruktur yang mudah diakses bagi warga berkebutuhan khusus.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Disabilitas dan Rohaniawan, Wali Kota Bobby: Tokoh Agama Harus Dilindungi

Ketua Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Disabilitas DIY Farid Bambang Siswanto menilai accesibility for disability bagi disabilitas relatif gampang dicapai.

Tapi yang lebih sulit, adalah komunikasi dan sikap.

Yang dimaksud komunikasi seperti bahasa isyarat.

"Belum banyak tempat ibadah, fasilitas umum, yang sediakan pemandu bahasa isyarat untuk khotib. Padahal, hak beragama dimiliki semua umat manusia," ungkap dia, saat audiensi dengan Pemkab Sleman, Rabu (7/4/2021).

Tujuan audiensi itu adalah silaturahmi pengurus Komite baru, sekaligus mendorong dan mengingatkan perihal pencanangan DIY menjadi Provinsi ramah disabilitas 2024.

Baca juga: Sah, Penyandang Disabilitas di Kota Semarang Bisa Dapatkan SIM D

Farid mengatakan, accesibility for disability bagi disabilitas di Kabupaten Sleman sejauh ini sudah cukup bagus.

Banyak parameter di Bumi Sembada yang mengindikasikan bahwa target 2024 ramah bagi disabilitas akan dapat tercapai.

Sebab, Sleman dinilai menjadi nomor satu di DIY maupun nasional dalam pemenuhan hak disabilitas.

"Tapi target 2024, bukan hanya Sleman. Melainkan seluruh Kabupaten atau kota, harus menjadi ramah disabilitas," ujarnya.

Pihaknya mengapresiasi apa yang selama ini dianggap sudah baik dan ke depan diharapkan terus ditingkatkan.

"Sebab, target itu (ramah disabilitas) tinggal 3 tahun lagi," pungkasnya.

Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini memiliki persentase penyandang disabilitas nomor tiga nasional, di bawah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com