Pada sektor pertanian dan perikanan, sebanyak 294 hektare tanaman padi dan 25 hektare tambak ikan rusak dihantam banjir.
"Selain itu, terdapat enam sekolah yang alami rusak ringan, yakni SDN Bre, SDN Belo, satu SMA, Kampus STKIP Taman Siswa, SDN Nisa, SMP 1 Woha. Sedangkan fasilitas umum lainya seperti kantor Desa Padolo, Mushola Desa Belo dan kantor Unit PLN Woha alami rusak ringan," sebutnya.
Sebelumnya, intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021), mengakibatkan Kabupaten Bima dilanda banjir.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di empat kecamatan dan beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, banjir hingga ketinggian mencapai lebih dari dua meter meter itu juga menyebabkan aliran listrik di lokasi terdampak padam.
Baca juga: Angin Kencang Terjang Kota Kupang, Plafon Kantor Gubernur NTT Roboh
Adapun Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta. Bambang mengatakan, banjir di empat kecamatan itu terjadi akibat hujan deras yang cukup lama.
Sehingga, sungai di wilayah itu meluap dan merendam ratusan rumah warga. Aktivitas warga juga lumpuh akibat banjir tersebut.
"Hujan lebat sejak Jumat pagi hingga siang. Beberapa jam kemudian, sungai meluap hingga menerjang permukiman. Adapun Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (2/4/2021) malam.
Ia mengtakan, banjir di sejumlah lokasi itu terjadi sekitar pukul 15.30 WITA setelah sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke permukiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.