MATARAM, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (2/4/2021) sore, berdampak pada instalasi kelistrikan PLN.
Manager PLN unit layanan pelanggan Woha, Ibnu Sina mengatakan, hingga pukul 22.50 WITA, tercatat sebanyak 54 gardu distribusi PLN yang terdapat di tiga Kecamatan yaitu di Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha dan Kecamatan Monta, mengalami gangguan.
Hal ini mengakibatkan lebih dari 7.500 pelanggan yang tersebar di 26 desa terputus aliran listriknya.
“Saat ini, kami fokus pada pengamanan instalasi listrik untuk keselamatan masyarakat. Jadi, aliran listrik untuk sementara kami putus dulu, sampai kami pastikan kondisi benar benar aman," kata Ibnu dalam rilis tertulis, Sabtu.
Baca juga: Banjir Bandang di Bima, Warga Bertahan di Atap Rumah Menunggu Dievakuasi
Saat ini, puluhan petugas telah diterjunkan ke lapangan untuk memastikan bahwa instalasi kelistrikan tidak membahayakan masyarakat.
Aliran listrik di 26 desa akan kembali dinormalkan setelah banjir bandang surut dan siap dialiri listrik.
"Semoga air lekas surut sehingga petugas dapat segera melakukan perbaikan jaringan di lapangan," kata Ibnu.
Ibnu menambahkan, satu kantor pelayanan PLN yaitu di Kecamatan Monta juga terdampak banjir.
Baca juga: Ibu Hamil 4 Jam Terjebak Banjir, Bertahan di Atap Rumah Bersama Anak 5 Tahun
Ibnu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap bahaya kelistrikan yang mungkin terjadi, salah satunya dengan segera matikan listrik apabila air masuk ke dalam rumah.
Banjir bandang menerjang Kabupaten Bima Jumat (2/4/2021) sekitar pukul 15.20 WITA. Banjir merendam empat Kecamatan yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Kecamatan Monta.
Banjir setinggi lutut hingga paha orang dewasa merendam ratusan rumah warga di beberapa desa di Kecamatan Bolo.
Selain rumah warga, akses jalan raya juga terendam banjir dan mengakibatkan akses jalan lumpuh.
Baca juga: Diguyur Hujan sejak Jumat Sore, Ratusan Rumah di Bima Terendam Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.