Salin Artikel

Banjir di Kabupaten Bima, Jumlah Korban Tewas Menjadi 2 Orang

Hingga Minggu (4/4/2021), korban tewas akibat bencana banjir di empat kecamatan itu bertambah jadi dua orang.

"Sampai hari ini, data korban yang meninggal akibat bencana tersebut berjumlah dua orang. Keduanya sudah teridentifikasi berjenis kelamin laki-laki," kata Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ia mengatakan, kedua korban tersebut sempat dilaporkan hilang terseret arus banjir.

Adapun satu korban yang sebelumnya ditemukan dan sudah teridentifikaus atas nama Abdul Hamid (70), warga Desa Sie, Kecamatan Monta. Korban ditemukan sehari setelah kejadian banjir.

"Sementara satu orang atas nama Abakar (50) warga Desa Leu, ditemukan di belakang RS Sondosia pada Sabtu sore," ujarnya.

Sementara itu, ia juga menyampaikan data sementara beberapa kerusakan terdampak bencana banjir bandang dan longsor di empat kecamatan di Kabupaten Bima.

Dari empat wilayah tersebut, tiga Jembatan di Kecamatan Madapangga dan satu jembatan penghubung di Kecamatan Bolo rusak parah.

BPBD juga mencatat sebanyak 7.958 rumah warga terendam. Sementara itu ada 21.662 jiwa terdampak.


Pada sektor pertanian dan perikanan, sebanyak 294 hektare tanaman padi dan 25 hektare tambak ikan rusak dihantam banjir.

"Selain itu, terdapat enam sekolah yang alami rusak ringan, yakni SDN Bre, SDN Belo, satu SMA, Kampus STKIP Taman Siswa, SDN Nisa, SMP 1 Woha. Sedangkan fasilitas umum lainya seperti kantor Desa Padolo, Mushola Desa Belo dan kantor Unit PLN Woha alami rusak ringan," sebutnya.

Sebelumnya, intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (02/04/2021), mengakibatkan Kabupaten Bima dilanda banjir.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di empat kecamatan dan beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, banjir hingga ketinggian mencapai lebih dari dua meter meter itu juga menyebabkan aliran listrik di lokasi terdampak padam.

Adapun Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta. Bambang mengatakan, banjir di empat kecamatan itu terjadi akibat hujan deras yang cukup lama.

Sehingga, sungai di wilayah itu meluap dan merendam ratusan rumah warga. Aktivitas warga juga lumpuh akibat banjir tersebut.

"Hujan lebat sejak Jumat pagi hingga siang. Beberapa jam kemudian, sungai meluap hingga menerjang permukiman. Adapun Kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Bolo, Madapangga, Woha dan Monta," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (2/4/2021) malam.

Ia mengtakan, banjir di sejumlah lokasi itu terjadi sekitar pukul 15.30 WITA setelah sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke permukiman.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/04/223928878/banjir-di-kabupaten-bima-jumlah-korban-tewas-menjadi-2-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke