Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Abdurahman, Sosok Pria yang Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya, Berasal dari Jakarta, Sudah Bertemu Gusti Yudha

Kompas.com - 03/04/2021, 10:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Foto seorang lelaki duduk di atas kereta kencana milik pangeran Keraton Yogyakarta, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat viral di media sosial.

Tindakannya mendapatkan sorotan karena dinilai tidak memahami tata krama dan unggah-ungguh.

Sebab, ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi ketika seseorang hendak berfoto bersama kereta kencana.

Ternyata setelah ditelusuri, pria itu bernama Abdurahman.

Berikut fakta sosok Abdurahman yang berfoto dengan menaiki kereta kencana milik Gusti Yudha:

Baca juga: Dianggap Tak Sopan, Pria yang Duduk di Atas Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya Dicari dan Diminta Klarifikasi

Sudah bertemu dengan Gusti Yudha setelah kejadian

Keraton Yogyakarta (Tribun Jogja/Cahyo Nugroho) Keraton Yogyakarta (Tribun Jogja/Cahyo Nugroho)
Usai fotonya menaiki kereta viral di media sosial, pihak Keraton Yogyakarta mencari Abdurahman.

Mereka ingin mendapatkan klarifikasi atas tindakan Abdurahman yang dianggap tak sopan.

Abdurahman kemudian langsung mendatangi Gusti Yudha, pangeran Keraton Yogyakarta yang memiliki kereta tersebut.

Dalam pertemuan itu, Abdurahman meminta maaf pada Gusti Yudha.

Gusti Yudha pun juga memberikan pesan khusus bagi Abdurahman untuk menaati aturan yang berlaku di wilayah tertentu.

"Sudah ada tulisannya, kalau mau foto ya di bawah saja. Saya sudah beritahu, kalau belum ketemu yang punya atau izin jangan foto. Hal semacam itu diterapkan tidak hanya di sini saja, tetapi juga di tempat lain. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali," kata Gusti Yudha.

Baca juga: Pria yang Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya Tanpa Izin Minta Maaf

 

Ilustrasi JakartaSHUTTERSTOCK Ilustrasi Jakarta
Berasal dari Jakarta, mengaku tak memahami aturan

Abdurahman rupanya berdomisili di Jakarta.

Dia mengaku, tidak mengetahui aturan-aturan yang berlaku di Keraton Yogyakarta.

Sehingga, dia pun menaiki kereta kencana dan berfoto di atasnya.

"Saya lihat kereta ini sangat menarik, lalu saya meminta fotokan teman saat duduk di atas kereta itu," katanya, Jumat (2/4/2021).

Abdurahman akhirnya meminta maaf kepada publik, khususnya warga Yogyakarta melalui media.

"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta, karena perbuatan saya. Saya tidak mengetahui aturan-aturan yang berlaku di sini," kata dia.

Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?

Tak menyangka viral

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral
Abdurahman tak menyangka foto dirinya menaiki kereta kencana itu akan viral di media sosial.

Saat kejadian, Abdurahman datang ke Ndalem Yudhanegaran bersama seorang temannya.

Tiba di sana, dia pun meminta temannya mengambilkan gambar dirinya sedang menaiki kereta.

Foto tersebut kemudian dikirimkan ke salah satu grup WhatsApp. Ketika itu ada teman yang menegurnya.

Tak disangka beberapa saat kemudian, foto tersebut viral di media sosial.

Foto dirinya menaiki kereta itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram Berandalsleman.

Adapun dalam foto itu, tertulis caption "Nek iki ngawur tenan, ora duwe toto kromo (Kalau ini ngawur sekali tidak punya tata krama).

Baca juga: Dikira Kerja Jadi Sopir, Suami Ditangkap Densus 88, Tinggalkan Cicilan Utang Rp 1,5 Juta Per Bulan ke Istri yang Tak Bekerja

Jhope saat menunjukkan kereta kencana yang dinaiki orang tak dikenalKompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Jhope saat menunjukkan kereta kencana yang dinaiki orang tak dikenal

Kereta hanya digunakan untuk acara besar

Sebelumnya, Asisten GBPH Yudhaningrat Jhope mengatakan, kereta itu adalah koleksi pribadi Gusti Yudha.

"Kereta itu replika namun koleksi pribadi dan beliau sendiri sangat menghormati karena sebagai aset budaya," kata Jhope di Ndalem Yudhanegaran, Yogyakarta, Kamis (1/4/2021).

Jhope mengaku, kereta tersebut sangat berarti bagi Keraton Yogyakarta.

Kereta itu hanya digunakan untuk acara-acara besar dan khusus.

Ada beberapa aturan untuk menaiki kereta tersebut.

Dalam berfoto pun, wisatawan harus menghormati sejumlah hal.

Selama ini, banyak wisatawan yang datang untuk berfoto setelah meminta izin.

"Kalau pun toh untuk foto boleh saja tapi di bawah," ujar dia.

"Meskipun tidak ada tulisannya tentunya ada unggah-ungguh seperti misalnya, kita masuk ke sini kulo nuwun. Apalagi itu kereta milik koleksi pribadi harusnya kan minta izin," lanjut Jhope.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com