Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ustazah Alami Anosmia, Terbongkar 37 Orang Santri Positif Covid-19 di Ponpes Solo, Gibran Observasi Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 01/04/2021, 12:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Klaster Covid-19 muncul di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Sebanyak 37 santriwati terpapar Covid-19 hingga harus melakukan isolasi di Asrama Haji Donohudan.

Kasus pertama kali diketahui ketika seorang ustazah memeriksakan diri dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 37 Santriwati Ponpes Solo Jalani Karantina di Asrama Haji Donohudan, 9 Sudah Negatif

Bermula ustazah alami anosmia

Ilustrasi anosmia, kehilangan penciumanSHUTTERSTOCK/VIALANTSIN Ilustrasi anosmia, kehilangan penciuman
Lurah Kauman Nur Salim mengatakan, awalnya ustazah ponpes tersebut memeriksakan diri ke sebuah klinik.

Dia mengalami gejala tidak bisa mencium bau atau anosmia dan sedikit panas.

"Awalnya kami tidak tahu, tetapi pada tanggal 24 (Maret) kami diinformasikan oleh Ketua RW bahwa ada satu orang (warga pondok pesantren) yang dinyatakan positif, yaitu ustazahnya," kata Nur Salim, dilansir dari Antara, Rabu (31/3/2021).

Setelah dinyatakan positif, ustazah tersebut kemudian dirawat di sebuah rumah sakit rujukan Covid-19 di Solo.

Baca juga: Klaster Rombongan Senam di Tegal Bertambah Jadi 53 Orang

 

Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)
37 santri diisolasi

Dari kasus tersebut, petugas Dinas Kesehatan kemudian melakukan penelusuran (tracing).

Melansir Tribun Solo, pada tes usap pertama, ada 18 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian pada tes usap kedua, ditemukan lagi 18 santri positif Covid-19.

Lalu ditambah satu orang positif yang hasilnya baru keluar belakangan.

"Sebanyak 37 orang tersebut itu orang tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala apa-apa," ujarnya Nur Salim dikutip dari Tribun Solo.

Mereka menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Kondisi terbaru, delapan orang telah dinyatakan negatif Covid-19 dan tinggal 28 orang yang menjalani karantina.

Baca juga: Dikira Kerja Jadi Sopir, Suami Ditangkap Densus 88, Tinggalkan Cicilan Utang Rp 1,5 Juta Per Bulan ke Istri yang Tak Bekerja

Telusuri sumber penularan

Kantor Kemenag Solo turun tangan mengevaluasi temuan klaster Covid-19 di ponpes.

"Kok sampai bisa, apakah ada wali santri yang masuk? Karena itu ada tata tertibnya sendiri," kata Kepala Kantor Kemenag Solo Hidayat Maskur kepada TribunSolo.com, Rabu (31/3/2021).

Menurutnya, baik santri maupun ustaz dan ustazahnya tidak boleh keluar masuk dari pondok.

"Santri yang sudah ada di asrama, setiap santri tidak boleh keluar pondok atau berinteraksi dengan siapapun. Begitu juga ustaz atau ustazahnya," jelas Hidayat.

"Kalau tidak kemana - mana, harusnya tidak apa-apa," imbuhnya.

Baca juga: Tawaran Kapolri Sebagai Apresiasi, Kalau Tak Ada Pak Kosmas yang Mengadang Pengebom, Ceritanya Akan Berbeda

 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Gibran observasi PTM

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, kasus klaster ponpes ini menjadi bahan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SMP di Solo.

"Tetap diobservasi, kami tidak akan buru-buru, semuanya simulasi, uji coba kita monitor semua. Yang penting guru sudah divaksinasi dua kali, itu yang penting," katanya.

Gibran pun sempat menyoroti adanya guru-guru yang tidak menggunakan masker di sekolah.

"(Beberapa waktu yang lalu) saya sama pak Ganjar (Gubernur Jateng) ketemu guru yang tidak pakai masker langsung saya tegur. Kemarin pagi juga saya mendadak datang ke SMP dan SMA. Banyak yang tidak pakai masker saat di ruang guru. Bahkan ada satu guru yang saat mengajar tidak pakai masker, langsung saya tegur, guru harus disiplin karena guru itu yang ditiru," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian), Antara, Tribun Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com