Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimulai November 2022, Siaran Televisi Analog Bermigrasi ke Digital

Kompas.com - 30/03/2021, 12:41 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Siaran televisi analog akan segera dihentikan seiring dengan diberlakukannya siaran dengan teknologi modulasi digital.

Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja memberikan tenggat waktu 2 November 2022 sebagai batas akhir digunakannya modulasi siaran analog.

"Jadi kalau kita hitung dari sekarang maka kurang lebih ada 1,5 tahun. Ini waktu yang sebenarnya singkat untuk perpindahan televisi dari analog ke digital," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Supriyo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Lebih Baik KPI Awasi Televisi Digital Daripada YouTube dan Netflix

Agung mengatakan puncak peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88 yang diselenggarakan di Solo pada Kamis (1/4/2021) sebagai momentum agar masyarakat mengetahui tentang perpindahan siaran televisi analog ke digital.

Perpindahan teknologi modulasi penyiaran ini dapat mengefisiensi penggunaan frekuensi penyiaran, sehingga memungkinkan optimalisasi frekuensi untuk telekomunikasi melalui pemanfaatan digital deviden.

"Televisi itu kan menggunakan frekuensi. Satu frekuensi satu televisi. Maka kalau tidak berlangganan tidak akan jernih banyak noise-nya. Kecuali kita berlangganan televisi kabel tiap bupan berbayar baru jernih," terang dia.

"Sementara kalau kita perpindah ke siaran televisi digital tanpa kita berlangganan pun televisi sudah bisa dilihat dengan jernih tidak ada noise," sambung dia.

Baca juga: Wapres Minta Pemanfaatan Teknologi dan Platform Digital dalam Berwakaf

Perpindahan siaran televisi dari analog ke digital juga memberikan keuntungan besar. Televisi baru akan bermunculan karena frekuensinya banyak.

"Televisi-televisi baru akan banyak bermunculan. Termasuk di Jawa Tengah. Khususnya lagi di Surakarta ini akan banyak. Jadi, investasi untuk siaran televisi akan semakin meningkat," terangnya.

Selain itu, terang Agung sisa frekuensi karena migrasi dari siaran televisi analog ke digital bisa dimanfaatkan untuk pemasangan jaringan internet.

Baca juga: KPI Usulkan Mangkunegoro VII Jadi Pahlawan Nasional

"Sisanya lagi (frekuensi) bisa digunakan untuk internet. Internet itu bisa 5G kalau televisi sudah bermigrasi ke digital," kata Agung.

Guna mendukung migrasi televisi analog ke digital dibutuhkan kolaborasi dan sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menggaungkan digitalisasi penyiaran dengan lebih masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncangan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncangan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Regional
Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Regional
Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Regional
Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com