Selain jalur kereta, Stasiun Kedundang juga dalam tahap penyelesaian. Kedundang disiapkan bukan untuk melayani naik turun penumpang, tapi stasiun operasi untuk fungsi kereta berpindah dari jalur eksisting ke jalur baru menuju stasiun bandara.
“Saat ini tengah dilakukan penyesuaian elevasi jalur kereta eksisting pada emplasemen di stasiun Kedundang,” kata Dheky.
Pembangunan jalur kereta mulai dikerjakan sejak Desember 2019. Jalur ini terbentang dari Stasiun Kedundang ke Bandara YIA sepanjang 5,4 kilometer lengkap dengan stasiun baik di Kedundang maupun di YIA.
Jalur Kedundang–YIA didesain jalur ganda, terdiri dari satu kilometer peningkatan jalur KA eksisting atau yang sudah ada jadi struktur jalur timbunan. Kemudian, jalur layang sekitar 5,4 Km. Total nilai investasi Rp 1,1 Triliun.
Pada kesempatan berbeda, Project Manajer PT Angkasa Pura I (Persero) untuk Pembangunan Bandara YIA, Taochid Purnomo Hadi mengatakan, pihaknya akan membangun atap yang berfungsi untuk memayungi kereta berhenti dan peron yang mampu menampung 6-7 gerbong. Ukurannya seluas 200x20 meter.
Baca juga: Ledakan Terjadi di Depan Gereja Katedral Makassar
Sementara ruang tunggu disediakan seluas 30x15 meter di gedung penghubung.
“Konsep (stasiun) tertutup dan tidak ada AC. Sirkulasi udara alami. Ruang tunggu di gedung penghubung. Nantinya akan cukup lengkap, dilengkapi oleh pengelola KA,” kata Taochid.
Taochid mengungkapkan, pembangunan atap akan dimulai setelah pekerjaan jalur kereta selesai pada Mei 2021.
“(Pembangunan shelter) 4-5 bulan pekerjaan selesai. Tapi bukan berarti overkapping belum selesai terus tidak bisa beroperasi, kan tidak. Kita ada kontigensi, (kereta) tetap bisa beroperasi,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.