Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Internasional Yogyakarta Dilengkapi Sistem Peringatan Dini Gempa, Tsunami, dan Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 28/08/2020, 12:48 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – PT Angkasa Pura I (Persero) membangun Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mampu mendeteksi dini berbagai bencana, sebagaimana potensi bencana umumnya ada di Yogyakarta.

Sistem terpadu peringatan dini potensi bencana alam ini mengingat bagaimana YIA memang berada di DIY yang rawan gempa, berada di sisi selatan Pulau Jawa yang kerap menghadapi cuaca ekstrem, dan bahkan ancaman tsunami.

Tak hanya kemampuan menghadapi potensi bencana, Bandara YIA memiliki kemampuan memitigasi atau mengelola semua bencana itu agar meminimalkan kerusakan dan korban.

Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Bandara Internasional Yogyakarta: Terbaik di Indonesia

“Sistem terpadu peringatan dini ini sekaligus melengkapi sistem evakuasi dan manajemen bencana yang telah kami rancang sejak tahap perencanaan. Desain dan struktur seluruh bangunan di area YIA telah siap untuk dijadikan tempat evakuasi sementara (TES) ketika terjadi gempa dan tsunami,” kata Direktur Utama AP I, Faik Fahmi dalam keterangan pers tertulis seusai Presiden RI Joko Widodo meresmikan YIA, Jumat (28/8/2020).

Faik kembali menegaskan apa yang disampaikan Jokowi. AP membangun YIA dengan memperhitungkan kemampuan memitigasi gempa hingga 8,8 magnitudo dan tinggi gelombang tsunami hingga 8-12,8 meter dari permukaan laut.

Faik menjelaskan, sistem peringatan atau deteksi dini gempa dan tsunami di YIA dibangun berdasarkan perhitungan dan analisis matematis-fisik terhadap posisi dan kekuatan gempa bumi yang termonitor dari Kantor Pusat BMKG Kemayoran, Jakarta.

Sistem terpadu deteksi dini gempa dan tsunami ini terdiri dari sistem monitoring atau observasi, sistem processing, sistem diseminasi, dan respons.

“Layanan bandara berkelas dunia dengan mengutamakan aspek kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” kata Faik.

Baca juga: Jokowi Sebut Bandara YIA Kulon Progo Tahan Gempa dan Tsunami

Pembangunan YIA dilatari semakin tingginya penumpang pesawat dan pengguna jasa bandara. Pemerintah pun membangun bandara ini dengan nilai total Rp 11,3 triliun.

Bandara baru ini memiliki kemampuan melayani 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya dapat menampung 1,6 juta penumpang per tahun.

Kearifan lokal

Selain kemampuan deteksi dini bencana, Bandara YIA dirancang dengan arsitektur bergaya modern dengan eksterior dan interior yang tetap menggambarkan budaya Yogyakarta, baik itu melalui instalasi karya seni maupun artwork.

Pembangunannya bahkan melibatkan berbagai seniman lokal Yogyakarta, serta beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo, dan sekitarnya.

AP juga menyiapkan area tenant untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal. Area itu mampu menampung 300 UMKM.

Belum lagi pada area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodasi 170 UMKM.

“Kami juga ingin turut membangkitkan produk UMKM agar mampu bersaing dengan produk-produk internasional, khususnya di YIA,” kata Faik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com