Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Miftahur, Menganggur akibat Pandemi Covid-19, Kini Tekuni Tanaman Hias hingga Untung

Kompas.com - 27/03/2021, 11:52 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Mulai untung

Mifta mengaku, sempat merasakan bagaimana menjadi pengangguran setelah pandemi melanda.

Kini dirinya optimistis, bisa mendapatkan jalan rezeki melalui jualan tanaman hias yang sebelumnya hanya sampingan.

Terlebih, para penghobi tanaman hias mulai menjamur sejak pandemi melanda.

"Mulai pandemi orang-orang kan banyak di rumah, makanya banyak juga yang mulai suka pelihara tanaman hias di rumah masing-masing. Alhamdulillah itu berimbas ke penjualan saya," kata Mifta.

Meski enggan menjelaskan secara rinci, namun Mifta menyebut bila penjualan tanaman hias yang dijual di gerai Taman Pinggir Kali miliknya, dalam satu minggu masih bisa menghasilkan Rp 800.000 hingga Rp 1 juta.

"Memang dibandingkan dengan hasil yang bisa didapatkan dari proyek (pembuatan dan perawatan taman), sudah pasti tidak sebanding. Tapi, saya optimistis bisnis ini akan bisa berkembang, dan penting lagi daripada saya menganggur tidak ada pekerjaan serta pendapatan," tutur dia.

Tidak sekadar menerima uang tunai dari pembeli, terkadang Mifta juga melakukan barter dalam menjalankan bisnisnya.

Sebab, ada pengerajin pot atau pembuat pupuk yang tertarik dengan tanaman hias miliknya, kemudian tidak melakukan transaski dengan uang tunai melainkan barter barang. 

Bagi Mifta, selain pengetahuan dan tekad, dirinya mulai serius menjalankan bisnis budidaya tanaman hias ini dengan cara jeli, telaten dan sabar.

Sebab terkadang, dari eksperimen yang dilakukan dengan 'menyetek' tanaman hias tersebut belum tentu menghasilkan sesuai harapan.

Baca juga: Pemandu Karaoke yang Tewas Telanjang Diserempet dengan Truk dan Diperkosa

Seperti tanaman hias sirih-sirihan, dikatakan Mifta mudah untuk dikembangbiakan, tergantung ciri dan keunikan masing-masing.

Kategori ini juga mudah dipelihara dan dibudidayakan, lantaran tidak ada perlakuan khusus selama proses budidaya.

"Hanya memang ada jenis tanaman hias itu yang membutuhkan treatment khusus, jadi kita harus jeli, telaten dan sabar. Saya sendiri sudah sering gagal saat melakukan eksperimen, sudah biasa mas, gagal ya dicoba lagi," ujar Mifta.

Kepada para penghobi tanaman hias, diiimbau oleh Mifta juga mengerti dengan cara perawatan tanaman yang dimiliki agar sesuai harapan.

Bagaimana mencari pupuk yang sesuai dengan tanaman tersebut, serta kebutuhan air untuk tanaman hias menyesuaikan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com