Song Pedang
Agus Mantara mengatakan beberapa waktu lalu untuk situs Song Pedang sedang diteliti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta.
Namun penelitiannya masih tahap awal, sehingga kawasan tersebut belum masuk masuk cagar budaya.
"Ke depan akan kita kaji untuk masuk cagar budaya menunggu daftar antrean," kata Agus.
Baca juga: Balai Arkeologi Yogya Gelar Ekskavasi Cari Jejak Kerajaan Ngurawan di Dusun Ngrawan
Diperkirakan Song Pedang hunian itu dihuni ribuan tahun sebelum masehi.
"Hunian zaman prasejarah, Sampelnya masih dianalisis belum diketahui. Mungkin perkiraan paling muda yan 8000 an tahun yang lalu," kata Penanggung jawab Penelitian Song Pedang dari Balai Arkeologi Yogyakarta , Rizka Purnamasari saat dihubungi melalui sambungan telepon, 27 Oktober 2020.
Dijelaskan, penelitian di Song Pedang dilakukan pada 2019. Untuk fragmen yang ditemukan saat penelitian sebenarnya sudah dilakukan analisis terkait lamanya tahun hunian, tetapi pihaknya belum terlalu yakin.
"Penelitian di Song Pedang masih tahap awal sekali," ucap Rizka.
Pihaknya menemukan beberapa fragmen gerabah, lancipan tulang, spatula, serpih, sisa-sisa tulang hewan, sisa-sisa kerang, serta fragmen tengkorak dan rahang manusia.
Lancipan tulang yang ditemukan diduga berasal dari tulang spesies Macaca sp., atau primata sejenis monyet.
Dari situs https://arkeologijawa.kemdikbud.go.id disebutkan penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2019 dapat disimpulkan Song Pedang merupakan sebuah ceruk yang digunakan sebagai hunian tetap jangka panjang dan bukan merupakan basecamp untuk perburuan.
Baca juga: Museum Arkeologi Terbesar di Dunia Resmi Dibuka Tahun 2020
Temuan-temuan arkeologis dari Song Pedang meliputi fragmen gerabah, lancipan tulang, spatula, serpih, sisa-sisa tulang hewan, sisa-sisa kerang serta fragmen tengkorak dan rahang manusia.
Sisa-sisa Macaca sp. merupakan ekofak yang dominan ditemukan di Song Pedang, kemudian dimanfaatkan lagi lebih jauh sebagai bahan lancipan tulang.
Selain itu sisa-sisa kerang hijau (Perna viridis) mendominasi di antara jenis kerang laut lainnya yang bisa ditemukan di Song Pedang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.