Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Angka Covid-19 di Kampung Jogokariyan Yogyakarta Bertambah, Kini Ada 67 Kasus

Kompas.com - 24/03/2021, 14:38 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kampung Jogokariyan kembali bertambah sebanyak 17 orang, sehingga total kasus di Kampung Jogokariyan sebanyak 67 orang.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan, jika dilihat dari zonasi per-RT, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta di Yogya tidak ada zona merah atau oranye.

"Kasus jadi 67, kalau dilihat dari zonasi per RT menurut laporan BPBD tidak ada zona merah atau oranye termasuk di Jogokariyan. Lalu untuk zona kuning ada penurunan menjadi 5,81 persen, zona hijau 94,19 persen," ujar Heroe ditemui setelah workshop di Hotel Abadi, Kota Yogyakarta, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Bertambah 15 Kasus, Total Positif Covid-19 di Kampung Jogokariyan Jadi 50 Orang

Dia menambahkan, kasus positif Covid-19 di Kampung Jogokariyan sendiri tersebar di sebanyak 16 RT dan 4 RW. Sehingga, di RT dan RW sudah diterapkan pengetatan interaksi antarmasyarakat.

"Masyarakat banyak yang sudah tidak keluar rumah lalu isolasi, ditambah puskesmas sudah berikan surat kepada kontak erat untuk isolasi mandiri," jelasnya.

Heroe mengakui bahwa ia kesulitan untuk melakukan pelacakan dari mana awal mula kasus Covid-19 di lingkungan Kampung Jogokariyan.

Namun, pihaknya mendapatkan informasi kasus pertama muncul ketika ada warga yang datang dari luar Kota Yogyakarta dan terkonfirmasi positif.

"Kronologis awal agak susah, tapi ada yang melihat ini pertama ada warga yang pulang dari luar kota atau ada juga warga yang menitipkan cucunya karena kedua ortu positif di Semarang. Intinya bahwa ada kontak erat berjalan di luar, dari 2 keluarga, lalu menyebar kepada kelompok masyarakat," paparnya.

Baca juga: 35 Warga dan Jemaah Masjid Jogokariyan Yogyakarta Positif Covid-19

Dari sebanyak 67 kasus, 3 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Hingga sekarang belum ada yang dinyatakan sembuh, sedangkan isolasi masih dibutuhkan waktu satu minggu lagi.

"Yang masih di rumah sakit masih 3 orang, kasus ini kan baru, isolasi masih semingguan lagi. Tracing masih dilakukan, peribadahan masjid sudah terbatas, hanya sholat wajib itu pun yang datang juga tetap terbatas," tambah Heroe.

Bertambahnya kasus positif di Kampung Jogokariyan tidak membuat kampung tersebut menerapkan lockdown. Alasannya, karena tidak memenuhi kriteria lockdown.

"Lockdown wilayah tidak ada karena dari sisi persyaratan tidak memungkinan tapi kami sudah lakukan pengetatan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Maluku Utara Selama Ramadhan 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Maluku Utara Selama Ramadhan 2023

Regional
Kronologi Anggota Polisi Dikeroyok Sekelompok Orang di Riau, Korban Ditusuk hingga Alami Luka di Punggung

Kronologi Anggota Polisi Dikeroyok Sekelompok Orang di Riau, Korban Ditusuk hingga Alami Luka di Punggung

Regional
Truk Terbalik Menewaskan 4 Orang di NTT, Sopir Serahkan Diri ke Polisi

Truk Terbalik Menewaskan 4 Orang di NTT, Sopir Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2023 untuk Seluruh Daerah di Indonesia

Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2023 untuk Seluruh Daerah di Indonesia

Regional
Jemaah Aboge di Banyumas Mulai Puasa Ramadhan pada Jumat

Jemaah Aboge di Banyumas Mulai Puasa Ramadhan pada Jumat

Regional
Cerita Warga Tegal dan Bintaro, Antusias Ikuti Shalat Tarawih Perdana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Cerita Warga Tegal dan Bintaro, Antusias Ikuti Shalat Tarawih Perdana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Regional
Istri, Anak dan Menantu Sekongkol Bunuh Pria di Muba, Motifnya Kesal Diselingkuhi dan Jadi Korban KDRT

Istri, Anak dan Menantu Sekongkol Bunuh Pria di Muba, Motifnya Kesal Diselingkuhi dan Jadi Korban KDRT

Regional
Kronologi Truk Rombongan Pelayat di NTT Terbalik, Alami Rem Blong hingga Tewaskan 4 Penumpang

Kronologi Truk Rombongan Pelayat di NTT Terbalik, Alami Rem Blong hingga Tewaskan 4 Penumpang

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota dan Kabupaten di Maluku Ramadhan 2023

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota dan Kabupaten di Maluku Ramadhan 2023

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 400 Meter

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 400 Meter

Regional
Lukas Enembe Kirim Surat ke Pimpinan KPK, Tak Mau Minum Obat dan Ngotot Berobat ke Singapura

Lukas Enembe Kirim Surat ke Pimpinan KPK, Tak Mau Minum Obat dan Ngotot Berobat ke Singapura

Regional
Hilal Terlihat di Pantai Baro Gebang Cirebon Pukul 18.02 WIB

Hilal Terlihat di Pantai Baro Gebang Cirebon Pukul 18.02 WIB

Regional
Profil Benaia Manasye Lintjewas, Pria Asal Kendari yang Jadi Tentara AS, Peringkat Pertama di Angkatannya

Profil Benaia Manasye Lintjewas, Pria Asal Kendari yang Jadi Tentara AS, Peringkat Pertama di Angkatannya

Regional
Tradisi Mandi Balimau Kasai Jelang Ramadhan di Kampar, Polisi Dikerahkan untuk Pengamanan

Tradisi Mandi Balimau Kasai Jelang Ramadhan di Kampar, Polisi Dikerahkan untuk Pengamanan

Regional
Kabur dari Tempat Penampungan, 12 Imigran Rohingya dan 1 Terduga Agen Asal Myanmar Ditangkap

Kabur dari Tempat Penampungan, 12 Imigran Rohingya dan 1 Terduga Agen Asal Myanmar Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke